Sukses

Tak Ingin Sampah Plastik Bertambah, Industri Makanan Dirikan Pusat Penelitian Kemasan

Tak ingin satu pun kemasannya berakhir sebagai sampah, brand industri pangan Nestle membangun sebuah pusat penelitian.

Liputan6.com, Jakarta Tak ingin satu pun kemasannya berakhir sebagai sampah, brand industri pangan Nestle membangun sebuah pusat penelitian, Institute of Packaging Sciences. Pusat penelitian yang diresmikan pada 12 September 2019 itu hadir untuk menjawab tantangan global terkait sampah plastik serta membantu Nestle menemukan solusi kemasan makanan yang fungsional, aman, dan ramah lingkungan.

"Kami memperkenalkan solusi-solusi kemasan yang dapat digunakan kembali dan menjadi pelopor bahan kemasan yang ramah lingkungan. Di samping itu, kami juga mendukung pengembangan infrastruktur daur ulang dan skema deposit untuk membantu mewujudkan dunia yang bebas sampah," ujar CEO Nestle Mark Schneider dalam acara peresmian.

Menurut Mark, Nestle Institute of Packaging Sciences memungkinkan industri makanan tersebut mewujudkan solusi-solusi kemasan makanan yang berkelanjutan untuk produk-produk Nestle di seluruh dunia.

Pusat penelitian itu berfokus pada sejumlah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seperti kemasan yang bisa diisi ulang atau digunakan kembali, bahan kemasan yang disederhanakan, bahan kemasan yang dapat didaur ulang, kemasan kertas yang aman dan juga bahan kemasan bio. Mengenai bahan kemasan bio, bahan tersebut nantinya bisa dibuat kompos dan hancur secara alami (biodegradable).

 

2 dari 2 halaman

Komitmen gunakan 100 perse kemasan daur ulang pada 2025

Pusat penelitian Nestle ini berlokasi di Nestle Research Centre di Lausanne, Swiss. Chief Technology Officer Nestle Stefan Palzer mengatakan, Institute of Packaging juga memanfaatkan kemampuan para peneliti yang dimiliki dalam bidang keamanan pangan, analisis, serta teknologi pangan. Insitut ini pun menjadi pusat penelitian kemasan pertama yang digagas oleh industri makanan, mengutip rilis yang diterima Liputan6.com.

Berkomitmen mengurangi sampah plastik, Nestle tercatat sebagai salah satu perusahaan pertama yang menandatangani New Plastics Economy Gobal Commitment. Nestle juga telah berkomitmen untuk menggunakan 100 persen kemasan yang bisa didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025. Saat ini para ahli kemasan Nestle dan para pemasok telah mengembangkan kemasan produk makanan berbahan dasar kertas yang bisa didaur ulang pada beberapa produknya. Kemasan produk berbahan kertas itu dikembangkan dalam waktu kurang dari 12 bulan.