Â
Liputan6.com, Jakarta Seks kerap kali menjadi topik yang memicu pertanyaan, normalnya berapa sering pasangan melakukan hubungan seks dalam periode tertentu. Hal ini dikonfirmasi oleh terapis keluarga dan pernikahan berlisensi Paul Hokemeyer, PhD.
Baca Juga
"Satu hal yang sering beredar di antara pasangan menikah terkait seks adalah, mereka kerap berpikir, pasangan lain melakukannya lebih sering dari mereka," ujar Paul Hokemeyer.
Advertisement
Padahal, menurut Paul, frekuensi bercinta pasangan bervariasi, tergantung pada usia masing-masing individu serta jangka waktu pernikahan mereka.
Melansir laman Prevention, tak ada aturan pasti mengenai seberapa sering seharusnya pasangan suami istri berhubungan seks. "Semuanya tergantung pada kebutuhan atau libido masing-masing orang. Serta kemampuan mereka menegosiasikannya dengan yang lain," ujar psikolog klinis yang mengambil spesialisasi masalah seksualitas David Ley, PhD.
Pasangan muda cenderung bercinta lebih sering dibandingkan pasangan yang telah berumur dan menjalani pernikahan selama beberapa dekade, ujar Hokemeyer. Pasangan tua tersebut memang lebih jarang berhubungan seks dan cenderung membangun bentuk keintiman yang berbeda untuk menjaga pernikahan mereka tetap harmonis.
"Bagi sebagian pasangan, mereka lebih mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas," ujar Jess O'Reilly, PhD, pengasuh kanal Podcast SexWithDrJess.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Pasangan bisa mendefinisikan sendiri
Menurut O'Reilly, masing-masing pasangan bisa mendefinisikan sendiri versi kehidupan seks sehat mereka.
"Terserah pada Anda untuk memutuskan apa yang terbaik untuk Anda," ucapnya.
Selanjutnya penting mengkomunikasikannya dengan pasangan.
Meski hubungan seks yang sehat pada pasutri sangat bervariasi, terapis dan edukator seks Debra Laino, DHS mengatakan, umumnya pasangan usia 26 hinggaa 55 berhubungan seks setidaknya sekali seminggu. Bahkan sebuah studi yang dipublikasikan dalam Social Psychology and Personality Science menemukan, dari 30 ribu pasangan yang diteliti, mereka yang berhubungan seks lebih dari sekali dalam seminggu tak lebih bahagia dibandingkan yang hanya bercinta seminggu sekali.
Sementara pasangan yang bercinta kurang dari sekali dalam seminggu menyatakan, merasa kurang puas dengan hubungan mereka.
Advertisement
Bukan aturan baku
Namun, angka tersebut bukanlah aturan baku. "Terpenting dari situasi ideal adalah komunikasi dan masing-masing pihak setuju dengan kuantitas hubungan seks yang dilakukan," kata Laino.
"Komunikasi mengenai harapan, kebutuhan, keinginan, serta hasrat sangatlah penting," tandas Laino.
Bentuk keintiman itu tak hanya berupa seks penetrasi, kata edukator seks Logan Levkoff, PhD. "Berpegangan tangan, berciuman, serta saling menyentuh juga sama pentingnya."
Â