Sukses

Fobia Makanan, Ibu Dua Anak Hanya Makan Sandwich Keju Setiap Hari

Seumur hidupnya, April Griffiths (29), hanya makan roti lapis keju (cheese sandwich) untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

Liputan6.com, Jakarta Seumur hidupnya, April Griffiths (29), hanya makan roti lapis keju (cheese sandwich) untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Dia akan makan keripik kentang hanya pada kesempatan tertentu saja.

Kondisi itu disebabkan oleh fobia yang dialami April sejak bayi. Dia mengalami panik luar biasa setiap kali berusaha mengonsumsi menu baru.

"Kekhawatiran akan tersedak dan merasakan tekstur makanan yang berbeda membuatku takut," ujar April, melansir laman New York Post.

"Meski aku pernah mencoba makan nasi, pasta, atau sayuran sedikit sekali, aku tak pernah bisa menelannya tanpa muntah," lanjut April.

Ibu dua anak ini ingin sekali bisa menikmati menu makan malam berupa sesuatu yang dipanggang. Tapi dia mengaku tak mampu menghadapinya. Sayuran, kentang, dan daging yang tersaji membuatnya mual.

Karena fobianya, makanan yang bisa dikonsumsi April hanyalah keju parut dan roti. Tak semua keju bisa dimakannya. Dia hanya memilih jenis keju Mature Cheddar atau Red Leicester. Terkadang April bisa makan keju lembaran atau keripik kentang rasa krim asam dan bawang.

 

 

2 dari 3 halaman

Bermula saat bayi

Fobia April bermula saat dia bayi. Orangtuanya berusaha mengenalkannya pada makanan padat selepas masa wajib ASI. Namun, dia malah menjadi sangat cemas dan langsung muntah. Mereka pun membawanya ke dokter dan waktu itu dokter tak menemukan ada masalah medis apa pun padanya.

Kini April dan suaminya Leigh Kendall punya dua anak, masing-masing usia 2 tahun dan 8 bulan. April tak ingin fobianya menurun pada kedua anaknya. Maka dia selalu makan di ruangan berbeda agar anak-anaknya tak melihat.

Dokter mengatakan, kebiasannya hanya mengonsumsi sandwich keju membuat tubuhnya tak sehat. Tapi April berdalih mendapat asupan vitamin yang dibutuhkan dari jus jeruk yang diminumnya setiap hari.

"Aku minum tiga karton besar jus jeruk setiap hari," ujarnya. Mesk begitu April mengaku masalah mental terkait makanan yang dialaminya cukup mengganggu.

3 dari 3 halaman

Hipnoterapi

April pernah mencoba mengatasi fobianya dengan hipnoterapi. Biaya yang dikeluarkan cukup mahal. Dan saat itu dia jadi bisa makan nasi. Tapi April tak mampu secara finansial menjalaninya dengan rutin.

"Bertahun-tahun menjalani konseling pun aku tak mampu mengatasi fobiaku," ujarnya.

April mengaku bosan selalu makan sandwich keju. Tapi sepertinya itulah menu yang akan menemaninya seumur hidup.

Â