Liputan6.com, Jakarta Ketika orang dewasa melihat Banner Sears, mereka mungkin mengira bahwa dirinya sudah berusia lebih dari lima tahun. Namun, penyakit langka membuat bocah empat tahun itu memiliki berat badan yang bertambah dengan cepat.
Tahun 2018, Banner didiagnosis kondisi langka bernama ROHHAD (Rapid-onset obesity with hypothalamic dysregulation, hypoventilation, and autonomic dysregulation). Saat itu, orangtuanya melihat berat badannya bertambah dengan cepat selama empat bulan.
Baca Juga
Dilansir dari Mirror pada Senin (23/9/2019), sang ibu Lyndsay (39) mengatakan bahwa dia kaget saat berat badan putranya bertambah tanpa terkendali usai dia terserang flu.
Advertisement
Anak laki-laki asal Rhode Island, Amerika Serikat itu memiliki berat badan hingga sekitar 31 kilogram. Dua kali lipat dari rata-rata bocah seusianya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Mengganggu Pernapasan
Pada Februari tahun lalu, enam minggu setelah menderita flu, sebelum ulang tahunnya yang ketiga, berat badan Banner naik secara drastis.
"Bulan Februari berat badannya mencapai 29 pon (13 kilogram) dan dalam sebulan dia mencapai 38 pon (17 kilogram)," kata sang ibu.
"Inilah kenaikan berat badannya yang cepat dimulai. Seolah-olah beratnya naik enam pon dalam semalam. Pakaiannya tiba-tiba mengetat."
Tak hanya itu, dia juga mulai mengalami masalah pernapasan. Namun para dokter mengira bahwa kondisi Banner disebabkan oleh pola makan yang buruk. Sang ibu tak percaya karena dia sudah menjauhkan putranya dari makanan tak sehat.
"Saya mulai memperhatikan bahwa ketika dia tidur, dia akan menghela napas setiap tiga kali," ungkap ibu yang bekerja sebagai penata rambut itu.
Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan Banner mengalami ROHHAD. Gangguan itu membuat sistem kekebalannya juga terganggu.
Advertisement
Komentar Buruk dari Orang Dewasa
Pada September 2018, dia terserang infeksi virus yang membuatnya harus dirawat selama enam bulan. Belum lagi, sebuah operasi harus dilakukan untuk mengangkat tumor yang berkembang Desember lalu. Dia bahkan harus melakukan kemoterapi dosis rendah untuk menunda pertumbuhan ROHHAD.
"Bahkan seperti flu biasa bisa sangat berbahaya bagi Banner dan itu meningkatkan kondisinya," kata ibu dari Banner dan Blaise itu. Anak itu juga membutuhkan bantuan pernapasan dengan tabung permanen karena tak bisa lagi bernapas dengan baik.
Yang lebih memilukan bagi Lyndsay dan suaminya, Brian (32) adalah ketika tak ada orang yang tahu kondisi langka Banner. Beberapa orang mengira bahwa anak itu mengalami kegemukan dan tak jarang menunjukkan gestur serta komentar tak menyenangkan.
"Untungnya, dia hanya anak kecil dan tidak mengerti, tapi orang-orang begitu luar biasa kejam," kata Lyndsay seperti dikutip dari Fox News.
Walau begitu, Lyndsay dan Brian tak kenal lelah dalam merawat putranya. Sang ibu bahkan rela menjual salonnya demi perawatan Banner serta menjaga Blaise. Ia hanya bekerja di hari Sabtu.
"Dia adalah putra yang luar biasa dan saya ingin dia memiliki kehidupan terbaik," ujar sang ibu. Lyndsay juga mengatakan bahwa anak itu akan mulai masuk sekolah, tentunya dibantu dengan peralatan yang digunakan Banner.
"Saya ingin dia mendapatkan kemandiriannya kembali dan mudah-mudahan sekolah akan menjadi hal baik baginya."