Liputan6.com, Jakarta Detak jantung seorang pria 48 tahun di Somerset, Inggris tiba-tiba meroket usai mengonsumsi sekaleng minuman berenergi. Masalah itu membuatnya harus dibawa ke rumah sakit.
Detak jantung Simon Lews tiba-tiba melonjak hingga 190 per menit pada 14 September malam yang lalu. Pria yang berprofesi sebagai tukang daging itu merasakan detak jantungnya semakin cepat dan berkeringat.
Baca Juga
"Saya basah kuyup dan jantung saya berdetak kencang," kata Lewis kepada kantor berita Inggris SWNS seperti dikutip dari Fox News pada Senin (23/9/2019).
Advertisement
Padahal, Lewis mengaku tak memiliki kondisi kesehatan apapun sebelumnya.
"Saya memanggil ambulans dan ketika paramedis tiba, mereka mengatakan pernah memiliki masalah dengan orang-orang yang mengonsumsi minuman berenergi sebelumnya."
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Minta Pemerintah Naikkan Batas Usia Konsumsi
Petugas medis mengungkapkan bahwa detak jantungnya seperti seorang atlet yang berlari tanpa henti hingga sembilan jam. Iapun dilarikan ke Yeovil Hospital.
Usai mendapatkan perawatan, detak jantung Lewis kembali normal tak lama sesudah dia dibawa ke rumah sakit. Namun, itu membuatnya menjadi lebih waspada terhadap produk minuman berenergi.
Kondisi tersebut membuat Lewis meminta pemerintah setempat menaikkan batas usia legal untuk minuman berenergi. Dari yang sebelumnya 16 menjadi 18 tahun. Ia juga memperingatkan orang-orang akan bahayanya.
"Ini sangat menakutkan karena ternyata kafein yang melewati sistem tubuh saya menjadi penyebabnya," kata ayah dengan seorang putri ini.
"Saya kira kadar kafein dalam sekaleng minuman energi setara dengan sebotol cola, tapi itu tiga kali lipat jumlahnya," kata Lewis dikutip dari Yahoo Lifestyle.
Advertisement
Berbahaya Bagi Saraf
Lewis juga menambahkan bahwa dia tak akan mengonsumsi minuman semacam itu. Dia juga tak akan membiarkan putrinya meminum produk tersebut.
"Jika meminumnya menyebabkan reaksi semacam itu, maka menakutkan untuk memikirkan berapa banyak orang yang tidak sadar bahaya yang mengintai mereka."
Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa minuman berenergi mengandung kafein dalam jumlah besar, gula tambahan, serta stimulan seperti guarana, taurine, dan L-carnitine yang bisa meningkatkan kewaspadaan, perhatian, serta energi.
Di sisi lain, CDC memperingatkan bahan-bahan itu bisa meningkatkan tekanan darah, detak jantung, pernapasan, hingga berbahaya bagi sistem saraf.