Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito melihat produsen maupun penjual produk kosmetik yang kini banyak menggunakan jasa artis atau publik figur untuk mempromosikan barang yang dijual (endorse). Kepada para artis, Penny berpesan untuk memastikan produk kosmetik yang bakal dipromosikan tidak ilegal.
“Sebelumnya, pastikan bahwa produk yang akan dipromosikan adalah produk yang telah memiliki nomor notifikasi dari Badan POM. Teliti apakah produk tersebut telah memenuhi standar Badan POM,” kata Penny.
Baca Juga
Pesan tersebut disampaikan Penny mengingat para figur publik punya peran besar dalam membuat masyarakat memilih suatu produk.
Advertisement
"Seringkali public figure, terutama mereka yang meng-endorse kosmetik tertentu, menjadi acuan masyarakat dalam memilih kosmetik,” jelas Penny dalam kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi BPOM bertajuk 'Endorse Kosmetik Aman atau Menuai Bencana' di Jakarta Selatan pada Rabu (25/9/2019) dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Imbauan Penny tersebut disampaikan langsung yang juga dihadiri Ketua Parfi'56 Marcella Zalianty, Shireen Sungkar, Alyssa Soebandono, Fenita Arie, Jeremy Thomas, dan Gisella Anastasia.
Peredaran Kosmetik Ilegal Tinggi
Di Indonesia sendiri, temuan kosmetik ilegal masih tinggi. Sepanjang tahun 2019, nilai keekonomian temuan kosmetik ilegal hingga bulan Agustus mencapai 31 miliar rupiah. Di 2018 lalu, dari total temuan obat dan makanan ilegal sebanyak 164 miliar rupiah, 125 miliar rupiah diantaranya adalah temuan kosmetik ilegal.
Tingginya angka temuan kosmetik ilegal ini secara tidak langsung menunjukkan adanya permintaan yang tinggi dari masyarakat. Salah satunya karena sekarang masyarakat makin mudah membeli produk secara daring yang tidak diimbangi dengan pengetahuan masyarakat memilih kosmetik yang aman.
“Pertumbuhan industri dan peredaran kosmetik di Indonesia menjadi perhatian khusus Badan POM. Masih maraknya temuan kosmetik ilegal di masyarakat, menunjukkan masih kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk memilih dan menggunakan kosmetik yang aman,” kata Penny.
Advertisement