Liputan6.com, Maumere - Pemasangan alat kontrasepsi dilakukan guna mencegah jarak kehamilan yang terlalu dekat atau karena tidak mau hamil lagi.
Pilihan alat kontrasepsi saat ini sudah beragam. Namun, dari sekian banyak pilihan, pil KB dan intrauterine contraceptive device (IUD) masih menjadi primadona.
Baca Juga
Sayangnya, masih banyak mitos seputar dua alat kontrasepsi tersebut berkembang di masyarakat. Yang paling sering didengar soal IUD yang konon dapat menempel di kepala bayi.
Advertisement
Mitos tersebut sampai di telinga Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, saat memimpin rapat telaah tengah tahun dalam rangkaian acara Hari Kontrasepsi Sedunia 2019 di Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum lama ini.
Saat Hasto bertanya alasan ibu-ibu yang hadir masih ragu memakai alat kontrasepsi, terutama IUD, mereka mengatakan takut IUD mengganggu rahim dan jantung mereka.
"IUD menempel di kepala bayi, bagaimana bisa nempel? Hamil itu langsung di dalam air ketuban. IUD itu tidak akan pernah bisa masuk ke dalam air ketuban, dia pasti di luar air ketuban," kata Hasto disambut gelak tawa peserta rapat.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Mitos Alat Kontrasepsi IUD
Begitu juga dengan kepercayaan yang dapat mengganggu kesehatan jantung. Menurut Hasto, IUD dipasang di rahim. Tidak mungkin bisa 'jalan-jalan' sampai ke jantung.
"Nanti kalau semua yang dimasukkan ke rahim bisa sampai jantung, wah, bapak bahaya juga. Hubungan suami istri bisa sampai jantung," ujar Hasto.
Advertisement