Liputan6.com, Jakarta Marisa Strupp melihat adanya sebuah benjolan kecil di vaginanya. Ia mengira bahwa itu adalah rambut yang tidak tumbuh keluar.
Ketika melakukan pemeriksaan pada vagina, dia bersikeras bahwa itu bukanlah masalah serius. Hingga akhirnya Marisa tetap dibawa ke dokter kebidanan dan kandungan.
Namun, pemeriksaan lanjutan wanita 29 tahun menemukan sesuatu yang membuatnya terkejut. Perempuan asal Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat itu ternyata didiagnosis kanker vulva.
Advertisement
"Ketika saya menerima diagnosis, saya ngeri, takut, dan tak bisa berjalan karena ketakutan. Tidak pernah dalam hidup saya mendengar tentang melanoma vulva," kata Marisa seperti dilansir dari Mirror pada Selasa (1/10/2019).
Operasi pun dilakukan untuk mengangkat tumor tersebut beserta bagian kelenjar yang sudah terpapar kanker. Tindakan itu memakan hingga tiga jam.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Bagikan Pengalamannya
Marisa sendiri menjalani masa pemulihan selama enam minggu. Itupun dia harus menghabiskan waktu di sebuah kursi khusus.
Usai pemulihan, Marisa mencoba membagikan pengalamannya dengan perempuan yang mengalami hal yang serupa.
"Tidak semua orang memiliki melanoma spesifik seperti saya, beberapa memiliki melanoma kulit atau ada yang memulai imunoterapi dan ingin tauh seperti apa rasanya. Atau mungkin mereka hanya ingin seseorang terhubung sehingga tahu kapan mereka menjelaskan efek sampingnya," kata Marisa.
Selain itu, kekasihnya juga memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di Austria demi merawat pasangannya.
"Kekasih saya telah melalui setiap pemindaian dan pra-operasi hingga perawatan imunoterapi, dia berada di setiap perawatan sejak saya mendapatkan suntikan, dia sudah ada di setiap pertemuan dan di sisi saya ketika saya merasa benar-benar buruk.
Advertisement