Liputan6.com, Jakarta - Penularan penyakit menular seksual, seperti HIV, pada pria dewasa dapat dicegah dengan sunat.
Dengan sunat, kebersihan penis dan kepala penis tetap terpelihara. Ketika bagian kelamin itu bersih, dapat mencegah kanker penis dan balanitis.
Baca Juga
Di era modern saat ini, ada banyak metode sunat konvensional yang bisa dipilih, seperti sunat dengan bedah konvensional, electric cauter, dan laser.
Advertisement
Namun, dr Tri Waluyo dari Rumah Sunatan dr Mahdian mengatakan bahwa metode ini cukup menakutkan dan menyakitkan bagi pasien. Belum lagi komplikasi seperti perdarahan, edema (bengkak), dan hasil kosmetik yang tidak memuaskan.
Komplikasi tersebut masih umum terjadi pada pasien yang menjalani sunat konvensional. Selain itu, masa penyembuhan dengan sunat konvensional juga lebih memakan waktu.
Oleh sebab itu, dikembangkan metode sunat dewasa yang lebih nyaman dan lebih aman untuk pasien, yaitu dengan Gun Stapler.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Gun Stupler untuk Sunat
Tri Waluyo, menjelaskan, Gun stapler merupakan perangkat sunat sekali pakai. Alat ini dikembangkan pertama kali di Cina dan mulai digunakan secara luas di sana.
Pengunaan gun stapler lebih menguntungkan karena waktu tindakan operasi yang lebih singkat, potensi pendarahan lebih minimal, dan komplikasi setelah operasi yang lebih sedikit dibandingkan sunat konvensional.
Gun stapler berbentuk seperti “pistol” dengan badan seperti bel (lonceng) yang disebut glans bell. “Lonceng” ini terdiri dari dua bagian. Lonceng bagian dalam dirancang untuk melindungi kelenjar di sekitar penis, dan lonceng di bagian luar terdiri dari pisau bundar untuk memotong kulit kulup dan staples untuk menutup luka agar pendarahan dapat dihentikan.
Keunggulan Gun Stapler Mengurangi Nyeri Hingga Komplikasi
Untuk membandingkan hasil sunat menggunakan gun stapler, pernah dilakukan beberapa penelitian. Sebagian besar penelitian menunjukkan sunat dengan gun stapler memiliki beberapa keuntungan, yaitu waktu operasi yang lebih singkat, rasa sakit lebih minimal, dan pendarahan lebih sedikit dibandingkan perangkat sunat baru lainnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa komplikasi pasca sunat jauh lebih rendah dengan gun stapler daripada sunat konvensional. Komplikasi yang dimaksud adalah edema (bengkak) yang parah, dehisensi luka, yaitu luka yang terbuka kembali.
Sunat dengan gun stapler sangat direkomendasikan untuk sunat pada pria dewasa. Hal ini karena gun stapler memiliki ukuran sesuai ukuran penis.
Bagaimana jika dibandingkan dengan metode klem? Bersadarkan penelitian, pasien akan merasakan nyeri selama 7-16 hari sampai cincin (klem) dilepas. Berdasarkan laporan pasien, nyeri pasca operasi ini bisa sangat parah ketika ereksi spontan atau ereksi di malam hari.
Penggunaan klem juga berpotensi menyebabkan luka kembali terbuka karena tidak adanya jahitan di sekitar luka. Dehisensi luka ini biasanya terjadi ketika ereksi spontan.
Ketersediaan dan kelengkapan ukuran mulai dari 12, 15, 18, 21, 26, 30 dan sampai 36. Aplikasi mengunakan satu tangan (Single-handedly) sehingga tekanan (pressure) saat pemotongan lebih merata. Waktu operasi lebih cepat, hanya sekitar 3 – 4 menit bila dibandingkan dengan metode Sirkumsisi Konvensional (30 menit).
Advertisement