Sukses

Ogah Makan Sate karena Takut Kena Kanker? Cek Faktanya

Ahli onkologi medik dokter Aru W. Sudoyo menjelaskan mengenai hubungan makan sate dan kanker.

Liputan6.com, Bogor Ada sebagian orang yang memilih tidak menyantap sate (satai) karena takut terkena kanker. Benarkah seperti itu? 

Ahli onkologi medik dokter Aru W. Sudoyo menerangkan bahwa daging merah dipanaskan dan dibakar sampai menghitam bisa berubah menjadi karsinogen (zat memicu timbulnya kanker).

"Kalau daging satenya sampai berubah hitam memang akan mengandung zat karsinogen. Tentunya, ini berbahaya karena memicu kanker," jelas Aru saat memaparkan seputar kanker di Hotel R Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019).

Makan daging yang dibakar, menurut studi, bisa meningkatkan risiko kanker. Hal ini tentu berlaku bagi sate yang pada umumnya dimasak dengan cara dibakar menggunakan arang.

Karsinogen terbentuk melalui proses pembakaran. Asam amino, gula, dan creatine dalam daging akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCA) sehingga sel kanker bisa muncul.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Cara Konsumsi Sate yang Aman

Zat karsinogen yang terbentuk pada sate dipengaruhi temperatur yang tinggi dan waktu pemanggangan yang lama. Hal ini membuat daging sate tampak menghitam atau gosong.

Namun, bila makan sate yang dagingnya dibakar tidak terlalu gosong boleh saja.

"Makan sate ayam ya enggak apa-apa. Asalkan (dagingnya) enggak dibakar sampai gosong, hitam," jelas Aru, yang juga menjabat Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia.