Liputan6.com, Banyuwangi Sebuah puskesmas di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, rutin menggelar lomba balita kurang gizi. Di Puskesmas Singotrunan, setahun dua kali melakukan evaluasi gizi buruk di wilayah kerja dengan lomba festival gizi buruk (balita kurang gizi).
Lomba tersebut termasuk salah satu kegiatan Puskesmas Singotrunan demi memantau perkembangan balita yang kurang gizi. Berat dan tinggi badan serta kesehatan balita akan dinilai dalam jangka waktu enam bulan oleh para petugas puskesmas.
Advertisement
"Iya, lomba balita kurang gizi ini salah satu inovasi dari Puskesmas Singotrunan. Mungkin terdengar unik ya, di mana-mana mah lomba balita sehat, ini malah lomba balita kurang gizi," komentar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Widji Lestariono saat ditemui di Aston Hotel Banyuwangi beberapa waktu silam.
"Program lomba balita kurang gizi di puskemsas ini mendeteksi dan mendata balita kurang gizi di wilayah kerjanya. Kemudian balita kurang gizi diberikan intervensi makanan tambahan."
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Balita Naik Berat Badan Jadi Juara
Setelah dilakukan pemberian makanan tambahan, balita yang kurang gizi tersebut setiap bulan dievaluasi perkembangan berat badan dan kesehatannya. Penimbangan pun dilakukan untuk melihat berat badan balita.Â
"Bagi balita yang kenaikan berat badannya mencapai kemajuan, dialah juaranya," tambah Rio, sapaan akrabnya.
Adanya lomba balita kurang gizi merupakan bagian dari inovasi SIRAMI GIZI (Aksi Ramah Peduli Pemulihan Gizi) di Puskesmas Singotrunan. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2013.
Tujuan dari SIRAMI GIZI menjadikan anak-anak yang kurang gizi berubah TOKCER (Anak Tumbuh Optimal Berkualitas dan Cerdas). Balita yang menjadi juara pada lomba balita kurang gizi diharapkan menginspirasi para ibu betapa penting gizi sehat untuk anak.
Selain itu, menggerakkan kesadaran orangtua mengatasi masalah gizi anaknya. Mengutip laman Dinas Provinsi Jawa Timur, sebagian besar lomba balita kurang gizi diikuti oleh orangtua yang memiliki anak dengan gizi buruk dan gizi kurang.Â
Advertisement