Liputan6.com, Jakarta - Lemak perut tidak selalu disebabkan karena terlalu banyak makan. Seiring bertambahnya usia, sedikit saja gangguan pada kadar hormon dapat menyebabkan lemak perut jadi membandel. Perut pun semakin maju.
“Semakin bertambah tua, tubuh menjadi lebih tahan insulin. Alhasil tubuh menyimpan lemak di perut dan bukan membakarnya,” kata penulis The Hormone Cure and The Hormone Reset Diet, Sara Gottfried, MD.
Baca Juga
Bagi perempuan yang telah memasuki tahap pra-menopause, kadar estrogennya akan meningkat. Dominasi hormon ini mendorong resistensi insulin, sehingga lemak perut menumpuk.
Advertisement
Mengidam banyak gula
Menurut Sara, resistensi insulin juga memiliki dampak yang lain, yaitu timbulnya keinginan untuk terus makan tanpa merasa kenyang. Karena resistensi itu tidak hanya menimbulkan peningkatan insulin tapi juga leptin, hormon yang mengirimkan sinyal kenyang.
Tambah Gemuk Seiring Usia
Moody
Menurut studi University of Wisconsin, Amerika Serikat, perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi moody dan mengalami kenaikan berat badan dibandingkan laki-laki. Ini lantaran perempuan yang telah memasuki tahapan menopause akan mengalami perubahan kadar estrogen.
“Saat kesulitan menghilangkan berat badan yang berlebih, jangan salahkan diri sendiri. Karena hal itu bisa disebabkan oleh hormon,” kata penulis buku itu.
Anda bisa mengatasinya dengan mengatur diet dan rutin berolahraga. Pastikan ada sayuran, protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat dalam hidangan.
Sering stres
Salah satu penyebab utama lemak perut bertambah adalah kortisol, hormon stres yang meningkat saat tubuh mendeteksi kecemasan yang tinggi dan bisa meningkatkan berat badan.
“Stres dan kecemasan tingkat tinggi bisa membuat tubuh memasuki mode bertahan hidup. Sehingga kadar kortisol meningkat dan mengirimkan sinyal agar tubuh menyimpan lebih banyak lemak,” jelas dokter obat darurat bersertifikat dan perawatan kritis, serta pemilik GreenMed MD, Jacqueline Montoya.
Advertisement
Kurang Tidur Bikin Gendut
Lelah tapi tidak bisa tidur
Insomnia dan rasa letih juga merupakan pertanda bahwa kenaikan berat badan disebabkan oleh hormon. Kekurangan tidur menyebabkan kelelahan, yang mengakibatkan stres dan insomnia. Serta menyebabkan gangguan kadar hormon, khususnya kortisol.
“Kortisol tinggi bisa menurunkan tiroid, yang menyebabkan berat badan naik. Serta menurunkan perkembangan hormon, yang berfungsi membangun jaringan, perkembangan otot dan kesehatan,” katanya.
Cara Atasi Ketidakseimbangan Hormon
Permasalahan utama dalam mengatasi ketidaseimbangan hormon, yang menimbulkan lemak di perut, adalah bagaimana satu isu menyebabkan masalah lainnya. Itulah sebabnya banyak perempuan yang kesulitan mengecilkan perut.
Selain penanganannya secara medis, ada perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan untuk menghentikan siklus tersebut dan menormalisasikan hormon.
“Memperhatikan apa yang Anda makan, olahraga, lama tidur dan cara menangani situasi yang membuat stres adalah kunci memerangi ketidakseimbangan hormon,” kata pemilik GreenMed MD itu.
Jacqueline merekomendasikan mengurangi gula, gluten, susu, alkohol, dan kafein selama 40 hari. Lalu konsumsi setengah kilogram sayuran, beserta protein anti-inflamasi. Tujuannya adalah mengurangi stres gizi dengan memotong makanan yang sangat reaktif.
Selain itu, dokter tersebut juga menyarankan untuk mengurangi frekuensi makan, yakni dengan metode 16:8. Berarti makan dengan bebas selama 8 jam dan berpuasa selama 16 jam. Anda bisa menentukan periode waktunya sendiri, siang atau malam.
Selain itu, disarankan pula untuk melakukan olahraga High Intensity Interval Training (H.I.I.T) atau olahraga yang intens dalam waktu singkat dan tidur selama 7-8 jam.
“Kualitas tidur yang buruk merusak biokimia internal dan menyebabkan terlalu banyak makan saat lelah,” kata Jacqueline.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement