Sukses

Secangkir Kopi Karo Menggoyang Lidah Kepala BNPB Doni Monardo

Kepala BNPB menikmati secangkir kopi Karo yang begitu menggoyang lidah.

Liputan6.com, Karo Kenikmatan secangkir kopi Karo berhasil menggoyang lidah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Saat berkunjung ke Tanah Karo, Sumatera Utara pada Jumat (18/10/2019), Doni berkesempatan menyeruput kopi Karo yang ditanam masyarakat Siosar.

Masyarakat Karo telah lama hidup berdampingan dengan kopi. Kopi Karo termasuk komoditi perkebunan yang meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Karo. Jenis kopi yang dibudidayakan oleh salah satu suku yang mendiami dataran tinggi di Sumatera Utara itu berjenis Arabika.

Di hadapan para tetua kampung, pemuka adat dan agama serta masyarakat Karo, Doni Monardo berharap kualitas Kopi Karo bisa bersaing di kancah internasional serta memiliki nilai setara minuman anggur di Eropa. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (21/10/2019), Jenderal yang sukses mempelopori 'Citarum Harum' ini sangat optimis dan mendukung penuh upaya peningkatan perekonomian masyarakat yang menjunjung tinggi kearifan lokal, seperti yang sudah dilakukan warga Karo melalui budidaya kopi.

"Kopi Karo harus bisa setara dengan segelas wine (minuman anggur)," ujar Doni Monardo sembari menyeruput secangkir Kopi Karo dan disambut tepuk tangan meriah warga.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ada Asa di Balik Bencana

Doni, yang merupakan mantan Komandan Jenderal Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono juga berharap potensi yang dimiliki Karo bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.

Tak hanya budidaya kopi saja, melainkan sektor pariwisata. Upaya ini menjadi bagian program pemerintah dalam rangka menciptakan "10 Bali Baru" yang mana salah satunya adalah Kawasan Danau Toba dan sekitarnya.

Ke depan, tanah surga yang indah dan didiami orang-orang yang terdampak bencana letusan Gunung Sinabung mampu menjadi tanah kehidupan baru. Masyarakat yang direlokasi dari kawasan rawan Gunung Sinabung bisa kembali bangkit dan lebih baik lagi menyongsong hari esok.

Warga Karo adalah orang-orang yang juga berasal dari beberapa desa di lereng Gunung Sinabung. Mereka harus direlokasi karena aktivitas vulkanik dari anak Gunung Danau Toba yang tak kunjung henti sejak 2010 silam.

"Kita harus tiru semangat Sisingamangaraja. Hal itu harus dimiliki oleh masyarakat Karo. Selalu ada asa (harapan) di balik bencana," tambah Doni.