Liputan6.com, Jakarta Calon-calon menteri yang akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo di periode keduanya, selain harus sehat secara mental juga harus secara fisik. Hal ini karena mereka tugas membantu presiden adalah tugas yang berat.
Praktisi kesehatan Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa dengan tugas yang sangat berat, menjadi menteri jelas membuat seseorang rentan mengalami stres. Sehingga, berbagai risiko penyakit bisa saja dialami.
Baca Juga
"Oleh karena itu, selain seseorang yang profesional dan bersih menurut KPK, PPATK, dan BNPT, masalah kesehatan para calon menteri juga harus menjadi pertimbangan," kata Ari pada Health Liputan6.com, ditulis Senin (21/10/2019).
Advertisement
"Jangan sampai para menteri jatuh sakit di tengah perjalanan dengan tugas maha berat ini," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Rekomendasikan Lakukan Pemeriksaan
Maka dari itu, Ari merekomendasikan agar sistem pemeriksaan seperti yang dilakukan oleh calon presiden sejak Pilpres juga bisa diterapkan pada calon menteri.
"Memang akan ada dana yang dikeluarkan untuk proses pemeriksaan kesehatan ini, tapi dana itu tidak seberapa jika harus merawat seorang menteri yang sakit bahkan jika harus dirujuk ke luar negeri," kata Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.
Apabila tidak memungkinkan, presiden juga disarankan menyertakan hasil pemeriksaan kesehatan para calon menteri dari rumah sakit yang telah ditunjuk.
Selebihnya, Ari berharap agar masalah kesehatan dari calon menteri untuk kabinet yang akan datang harus menjadi perhatian Presiden serta para menteri terpilih itu sendiri. Sehingga mereka yang bertugas bukan hanya profesional dan kompeten, namun juga sehat secara fisik dan mental.
"Mudah-mudahan presiden dan wakil presiden terpilih dan para menteri yang akan bekerja untuk masa lima tahun mendatang, selalu diberi kesehatan yang prima oleh Allah," kata Ari.
Advertisement