Sukses

BPOM Gandeng MAFINDO Berantas Hoaks Terkait Obat dan Makanan

BPOM menggandeng Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk memberantas hoaks terkait obat dan makanan.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, terhitung dari Agustus 2018-Februari 2019, hoaks terkait kesehatan menjadi salah satu yang tertinggi. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menerbitkan setidaknya 29 penjelasan untuk mengklarifikasi hoaks yang berbedar terkait obat dan makanan. 

"Hoaks selalu membuat resah masyarakat dan sebenarnya salah satu bentuk bioterroism yang menyerang pikiran. Karena membawa kecemasan dan ketakutan di masyarakat," ucap Kepala Badan POM (BPOM) RI, Penny K. Lukito, Senin (21/10/2019).

Menyikapi hal ini, BPOM menggandeng Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) untuk memberantas hoaks terkait obat dan makanan. Dengan tujuan untuk menyebarkan pemahaman literasi informasi yang benar dan tidak mudah percaya pada hoaks terkati obat dan makanan.

"Setiap bulannya tercatat ada 60-100 hoaks yang mengotori ruang publik dalam dunia digital. Pada tahun 2018, enam persennya terkait dengan kesehatan yakni soal obat dan makanan," ucap Ketua Presidium MAFINDO, Septiaji Eko Nugroho.

Septiaji menambahkan, isu soal kesehatan dan hoaks terkait obat dan makanan tidak boleh dianggap remeh. Karena seringkali hoaks membawa unsur ketakutan dan juga kecemasan.

"Misalnya isu terkait vaksin, sedikit banyak ada korelasi antara hoaks terkait vaksin dengan penolakan sebagian masyarakat untuk melakukan vaksin, yang bisa berdampak pada munculnya penyakit," jelas Septiaji dalam acara di Aula Gedung C, BPOM, Jakarta Pusat. 

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

Kerja sama BPOM dan MAFINDO

BPOM dan MAFINDO sepakat untuk menyediakan jalur komunikasi yang akurat dan terpercaya terkait hoaks obat dan makanan, penyebaran secara masif informasi yang benar atas hoaks yang beredar, dan pemberdayaan masyarakat dengan komunikasi informasi edukasi (KIE) di bidang obat dan makanan.

"Ini bentuk keseriusan Badan POM tentunya dalam menangkal hoaks yang menyesatkan dan meresahkan masyarakat. Mari kita putus rantai hoaks demi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita," ucap Penny.

Penulis: Diviya Agatha