Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Hal yang Perlu Diingat Kala Bercinta dengan Istri yang Endometriosis

Pria perlu memerhatikan hal-hal tertentu ketika hendak bercinta dengan istri yang mengalami endometriosis.

Liputan6.com, Jakarta Pria perlu mempertimbangkan sesi bercinta bila istri mengalami endometriosis. Endometriosis adalah gangguan yang mana jaringan, dikenal endometrium, yang seharusnya melapisi bagian dalam rahim malah tumbuh di luar. 

Kondisi tersebut menimbulkan rasa sakit yang ekstrem dalam banyak kasus. Menurut dokter obstetri dan ginekologi Jessica Shepherd, saat wanita berhubungan seks, endometriosis dapat menimbulkan rasa sakit luar biasa.

Gejala endometriosis berkaitan dengan kehidupan seksual, seperti kekeringan vagina juga bisa dialami. Melansir Men’s Health, Selasa (22/10/2019), seorang wanita dengan endometriosis mungkin tidak mudah terlumasi layaknya wanita lain ketika terangsang. 

"Jika wanita menggunakan obat-obatan yang menyebabkan penurunan estrogen, maka hal itu menimbulkan kekeringan vagina. Saat istri mengalami endometriosis, ini momen terbaik untuk menggunakan pelumas demi membantu kurangi kekeringan," jelas Jessica.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Posisi Seks yang Menyakitkan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wanita yang mengalami endometriosis saat bercinta. Posisi seks misionaris mungkin sangat menyakitkan. Pada posisi ini rahim akan miring ke belakang (pada bagian posteriornya).

"Itulah yang paling menyakitkan,” jelas dokter kandungan ginekolog John C Petrozza.

Jika Anda berdua menyukai misionaris, cobalah menopang pinggul pasangan dengan bantal. Cara ini sedikit mengubah sudut rahim.

Yang perlu diperhatikan juga terjadi pendarahan vagina setelah berhubungan seks bagi wanita yang mengalami endometriosis. Seks dan orgasme menciptakan ketegangan pada jaringan rentan yang diciptakan oleh endometriosis. 

Akibatnya, tidak jarang seorang wanita mengalami pendarahan setelah berhubungan seks. Anda sebaiknya tetap tenang dan pasangan memahami apa yang terjadi.

3 dari 3 halaman

Waktu Seks yang Tepat

Waktu-waktu tertentu dalam siklusnya mungkin lebih menyakitkan.Berhubungan seks pada waktu yang berbeda dalam sebulan sebenarnya dapat membuat perbedaan besar. 

"Hubungan seksual mungkin tidak terlalu menyakitkan pada waktu-waktu tertentu selama siklus menstruasi," tambah Petrozza. 

Rentang waktu setelah menstruasi sampai berovulasi cenderung menjadi momen terbaik untuk seks. Jika wanita yang mengalami endometriosis aktif secara seksual, maka ia menyadari yang terjadi serta apa yang terasa terbaik untuknya.

Wanita mungkin sedikit malu dengan pendarahan atau hal-hal lain kala berhubungan seks. Dukungan dan pengertian akan memperdalam keintiman dan hubungan antara Anda dan pasangan.