Sukses

Sejak Kecil Ingin Jadi Dokter, Terawan Kini Duduki Posisi Menteri Kesehatan

Dokter Terawan pada Selasa (22/10/2019) sore mendatangi Istana Kepresidenan. Ini profilnya.

Liputan6.com, Jakarta Nama dokter Terawan Agus Putranto muncul dalam daftar menteri Kabinet Indonesia Maju masa pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin yang diumumkan Rabu (23/10/2019), pukul 08.39 WIB. Terawan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai menteri kesehatan, menggantikan Nila F Moeloek. 

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu diketahui datang ke Istana Kepresidenan Jakarta. Dokter Terawan datang pada Selasa, 22 Oktober 2019 sekitar pukul 17.30 WIB. Seperti kandidat menteri lain, sore itu Terawan juga mengenakan kemeja putih dipadu celana berwarna gelap.

Nama dokter Terawan sudah dikenal luas oleh publik. Sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Terawan kerap menemani banyak orang penting negeri ini ketika sakit. Terakhir, Terawan turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto yang dirawat di rumah sakit yang dipimpinya.

Selain itu, Terawan juga merupakan salah satu dokter kepresidenan. Pria berkaca mata ini juga sempat ditunjuk Presiden Jokowi untuk membantu Ani Yudhoyono saat menjalani pengobatan kanker darah di Singapura beberapa waktu lalu.

Sejak Kecil Ingin Jadi Dokter

Sejak kecil, pria kelahiran Yogyakarta 5 Agustus 1964 ini memang bercita-cita menjadi dokter. Dan, cita-citanya berhasil dicapai.

Dokter Terawan lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lalu, dia menyelesaikan pendidikan kedokteran spesialisnya di Departemen Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur seperti dikutip Klikdokter.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Dikenal dengan Metode Cuci Otak

Dokter yang hobinya menyanyi kala melakukan tindakan penanganan pada pasien ini beberapa bulan lalu sempat muncul di beberapa media dengan figur yang diperkenalkan sebagai dokter ‘penyembuh stroke’ melalui terapi cuci otaknya (brain washing). Tak ayal muncul pro dan kontra, baik dari ranah medis maupun non-medis.

Dalam kesempatan pertemuan dengan Klikdokter.com beberapa waktu lalu di RSPAD Gatot Soebroto, dokter Terawan memperlihatkan gambar sebelum dan sudah ‘cuci otak’.

“Semua yang ada disini (fasilitas) adalah milik rakyat. Saya asalnya dari rakyat. Berjuang ya untuk rakyat. Dan yang ingin saya persembahkan ya untuk rakyat. Diluar konteks pro dan kontra itu biasa. Tapi memang perkembangan ilmu pengetahuan akan memunculkan pro dan kontra," katanya saat itu.

 

Â