Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma'aruf Amin baru saja melantik 34 menteri dan empat pejabat setingkat menteri yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Pelantikan digelar di Istana Negara pada Rabu, 23 Oktober 2019, pukul 10:00 WIB.
Pelantikan ini tidak hanya dihadiri oleh menteri itu sendiri, tetapi sanak keluarga dari masing-masing menteri seperti suami, istri, atau pun anak.
Baca Juga
Seperti halnya Prabowo Subianto. Pria yang resmi dilantik menjadi Menteri Pertahanan ini didampingi putranya, Didit Hediprasetyo.
Advertisement
Prabowo dan Didit yang datang dengan setelan jas berwarna gelap ini diketahui sempat berfoto bersama sebelum bersalaman dengan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sebenarnya, bagaimana perasaan seorang anak kala melihat ada sanak keluarganya yang dilantik menjadi penjabat publik?
"Perasaan anak bisa jadi campur aduk tergantung pada usianya. Tetapi ketika dilantik, orangtua artinya memiliki satu tanggung jawab baru," kata psikolog anak, Ratih Zulhaqqi saat dihubungi Health Liputan6.com Rabu (23/10/2019).
Â
Waktu yang Berkurang
Memiliki tanggung jawab baru sebagai menteri tentu bukan sesuatu yang mudah. Berbagai pekerjaan yang menanti mungkin akan membuat waktu para menteri dengan sang anak mungkin berkurang.
"Anak mungkin akan merasa atau berpikir waktu ketemu sama orangtuanya jadi sulit. Jadi pelantikan ini maknanya bisa berbeda-beda buat anak, bisa jadi sesuatu yang positif atau hal yang sebenarnya buat mereka tidak menguntungkan,"Â kata Ratih.
Memiliki tanggung jawab baru dengan waktu yang mungkin akan berkurang banyak bersama keluarga berpotensi untuk membuat relasi satu sama lain dalam sebuah keluarga mengendur. Tetapi, penyampaian yang baik dinilai bisa sangat membantu.
"Memberikan pengertian mengenai kesibukan yang baru tergantung dari bagaimana para menteri ini menyampaikan kepada anak-anaknya,"Â katanya.
Ratih menjelaskan, bagaimana orangtua bisa menjelaskan fungsi menteri menjadi salah satu penentu bagi anak. Anak bisa memberikan pengertian lebih mengenai kesibukan dan waktu yang berkurang lewat penjelasan yang tepat.
"Mungkin akan terasa banget kalau misal orangtua yang tadinya banyak di rumah, terus dilantik jadi menteri ya. Tapi kalau orangtuanya memang sudah terbiasa sibuk, mungkin penyesuaiannya gak akan begitu sulit," tambah Ratih.
Â
Advertisement
Memiliki Role Model
Tak selalu harus menjadi menteri, orangtua merupakan sosok yang bisa dijadikan role model bagi sang anak. Seorang anak sedikit banyak akan melihat bagaimana peran orangtua untuk dijadikan contoh.
"Anak bisa jadi punya figur sosok yang positif seperti memberikan impact pada bangsa dan jiwa nasionalisme. Karena jadi menteri bisa memberikan anak contoh apa sih yang bisa dilakukan untuk lingkunganmu," ucap Ratih.
Penulis: Diviya Agatha