Liputan6.com, Yogyakarta BPJS Kesehatan menargetkan kepesertaan JKN-KIS di tahun 2020, 95 persen penduduk Indonesia sudah terdaftar dalam program tersebut. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Utama BPJS Kesehatan Kisworowati dalam media workshop di Yogyakarta pada Rabu (23/10/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Kisworowati juga membandingkan pertumbuhan kepesertaan antara JKN-KIS dengan beberapa negara lain. Misalnya Korea Selatan.
Baca Juga
"Dibandingkan negara-negata lain, jumlah kepesertaannya lebih cepat kita. Kalau di Korea Selatan butuh 12 tahun untuk mencapai 97 persen," kata Kisworowati dalam penjelasannya.
Advertisement
"Di kita ini sebenarnya targetnya tahun 2020 nanti adalah 95 persen dari jumlah penduduk ini menjadi peserta JKN-KIS," Kisworowati menambahkan.
Â
Pertumbuhan Peserta JKN di Indonesia Lebih Cepat dari Negara Lain
Dalam paparannya, Kisworowati mengungkapkan bahwa data Ditjen Dukcapil di per 31 Desember 2018 kepesertaan JKN-KIS mencapai 78,46 persen sejak program dimulai pada 2018. Setidaknya saat itu, lebih dari 208 jiwa sudah menjadi peserta program kesehatan nasional ini.
Sementara itu, data BPJS Kesehatan menyatakan bahwa hingga 31 September 2019, sebanyak 221.203.615 warga Indonesia terdaftar sebagai peserta JKN-KIS atau mencapai 84,1 persen. Pertumbuhan ini terbilang cepat jika dibandingkan dengan program cakupan kesehatan nasional di negara lain.
Apabila di Korsel baru mencapai 97,2 persen dalam 12 tahun, negara lain memiliki rentang waktu yang lebih lama. Jepang membutuhkan 36 tahun untuk mencapai 100 persen dan Jerman butuh 127 persen agar masyarakatnya 87 persen tercakup dalam jaminan kesehatan nasional.
Advertisement