Liputan6.com, Jakarta Spesialis sekaligus pemilik klinik Romeo & Juliette Laser Hair Removal Christian Karavolas mengatakan, jumlah klien pria yang datang terus meningkat sejak kliniknya dibuka pada 2002 silam. Pengunjung kliniknya yang berlokasi di Midtown Manhattan, New York itu rata-rata berusia 24 hingga 45.
Sekitar 40 persen pelanggan klinik Karavolas terdiri dari para pria dan banyak di antara mereka tertarik dengan perawatan menghilangkan bulu kemaluan. Perawatan itu disebut male Brazilian atau terkadang diplesetkan jadi 'brozilian' atau 'mankini'. Treatment-nya mencakup membersihkan bulu-bulu di area dasar penis, batang kemaluan, testis hingga sekitar anal.
Baca Juga
Menurut Karavolas, ada alasan tersendiri kenapa para pria memilih menghilangkan bulu di area intim mereka dengan laser. Alasan utamanya karena fungsional.
Advertisement
"Alasan kami membersihkan area anal karena beberapa pria memiliki banyak bulu di sana. Jadi, ketika mereka ke toilet, banyak bulu yang tersangkut," ujar Karavolas.
"Saat tak ada bulu di area itu, mereka merasa tak mendapat masalah," lanjutnya.
Â
Tak Murah
Melansir laman New York Post, Karavolas mengatakan, menghilangkan bulu dengan laser adalah alternatif paling aman ketimbang mencukur atau waxing. Kedua treatment terakhir itu berpotensi pada tumbuhnya bulu ke dalam (ingrown) atau tersayat.
Para pria yang menghilangkan bulu kemaluan mereka punya alasan beragam. Ada yang melakukannya demi alasan estetika atau keindahan dan kebersihan. Ada pula yang ingin menyenangkan istri.
Tren menghilangkan bulu kemaluan dipercaya salah satunya dipicu oleh media sosial. Harga untuk melakukan treatment penghilangan bulu dengan laser tak murah, sekitar Rp4,9 juta per sesi. Dan bagi sebagian individu, prosesnya pun agak kurang nyaman. Namun, para pria di New York sepakat, apa yang mereka keluarkan setimpal dengan apa yang mereka dapat.
Advertisement