Liputan6.com, Jakarta - Dokter konselor laktasi dan CIMI (Certified Infant Massage Intructor), dr Ammetha Drupadi mengatakan ibu tidak perlu langsung panik bila air susu ibu (ASI) tidak langsung keluar setelah melahirkan.
Sebab, menurut dia, normalnya ASI baru keluar di hari ketiga setelah bayi dilahirkan.
Baca Juga
"Jadi, kalau ASI belum keluar, itu enggak apa-apa. Tetap bayi disusuin langsung," katanya kepada Health Liputan6.com ditulis Senin, 11 November 2019.
Advertisement
Ameetha, mengatakan, pemberian ASI tetap saja dilakukan di hari pertama supaya bayi bisa mempelajari proses pelekatan menyusui ke payudara.
Juga berguna untuk merangsang kelenjar dalam payudara untuk bisa memproduksi lebih banyak ASI.
Stres Berpengaruh Terhadap Kualitas ASI
Stres umumnya akan dialami oleh ibu yang baru melahirkan karena mengalami perubahan pola aktivitas dan hormon.
Merasa mendapat beban yang baru juga merupakan hal yang wajar. Namun, hal itu ternyata bisa mengganggu produksi ASI untuk bayi.
“Produksi ASI dan juga pengeluaran ASI itu dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Di mana hormon oksitosin itu adalah hormon cinta atau hormon happy. Sehingga ketika menyusui, diusahakan ibu selalu happy, atau penuh cinta supaya ASI-nya banyak,” kata Ameetha.
Perasaan stres, sedih atau marah-marah justru akan menekan hormon oksitosin dan menyebabkan ASI untuk menjadi tidak lancar.
Maka penting bagi ayah untuk memberikan dukungan dan bantuan agar ibu bisa terhindar dari perasaan negatif serta lancar menyusui.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement