Liputan6.com, Jakarta Berbagai tanaman dan obat herbal diyakini masyarakat mampu membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes. Contohnya lengkuas, pare, kunyit, dan ginseng.
Pahitnya pare, kata sebagian orang, bisa membantu mengontrol penyerapan gula darah di dalam usus.
Baca Juga
"Yang namanya obat herbal kan enggak semua terbukti. Harus ada penelitian. Kembali lagi ke pasiennya, kalau dia tetap mau minum obat herbal ya enggak apa-apa," jelas dokter spesialis penyakit dalam konsultan Pradana Soewondo saat jumpa pers penanganan diabetes di Gedung IMERI FK-UI, Jakarta, pada Senin (11/11/2019).
Advertisement
Meski mempersilakan orang diabetes mengonsumsi Soewondo mengingatkan agar tetap mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.Â
"Tapi biasanya saya menyarankan, tolong obat (medis) jangan dihentikan minumnya ya."
Â
Saksikan juga video menarik berikut
Selalu Pantau Gula Darah
Soewondo juga menekankan pasien diabetes selalu memantau gula darah. Kadar gula darah normal yakni di bawah 100 mg/dL. Jika berada pada angka 100 - 125 mg/dL, maka orang tersebut masuk kategori pradiabetes.
"Gula darah harus selalu dipantau juga. Ya, kalau pasien merasakan ada manfaat minum obat herbal, silakan jalan terus (obat herbal diminum)," tambah dokter yang juga Koordinator Dalam Negeri PB Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
Menyoal obat herbal, lanjut Soewondo, terbilang tidak murah harganya. Ia berpendapat obat herbal lebih mahal harganya ketimbang obat generik (obat medis).
Advertisement