Sukses

Depresi yang Terjadi Saat Kehamilan Seringkali Tidak Disadari

Ini gejala-gejala depresi saat hamil yang seringkali tidak disadari

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut kelahiran sang buah hati bisa menjadi salah satu hal yang paling membahagiakan bagi seorang wanita, sekaligus menegangkan. Seringkali wanita lebih menyadari risiko depresi setelah melahirkan, padahal depresi ini mungkin terjadi ketika proses kehamilan itu sendiri.

American College of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan, sekitar 14 hingga 23 persen wanita hamil mengalami depresi saat kehamilan.

"Ini adalah sesuatu yang harus kita pantau secara ketat pada semua wanita hamil. Karena kecenderungan untuk tidak melaporkan atau tidak mengenali juga sering terjadi," ucap direktur layanan psikologi di Brigham and Women's Hospital, AS, Natalie Dattlio, Jumat (8/11/2019).

Beberapa gejala depresi ketika kehamilan bisa diiringi dengan perubahan tidur, nafsu makan, dan tingkat energi pada wanita.

"Sulit untuk mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Kadang-kadang ketika seorang wanita hamil, begitu banyak hal yang terjadi. Apalagi jika itu adalah kehamilan pertama," kata Dattlio seperti dikutip Health.

 

2 dari 2 halaman

Gejala Depresi yang Keliru

Dokter masih sering keliru mengenai gejala yang muncul. Dattlio mengungkapkan, meskipun memantau kesehatan mental wanita hamil merupakan standar bagi dokter, banyak dokter yang masih lebih fokus pada kesehatan fisik wanita.

Wanita juga seringkali merasa sulit untuk berbicara dengan dokter mengenai depresi yang dirasakan karena stigma yang masih melekat padanya bahwa itu hanyalah bagian dari kehamilan.

Risiko alami depresi saat kehamilan

"Faktor risiko nomor satu terjadinya depresi selama kehamilan adalah memiliki riwayat depresi sebelumnya. Bahkan, ada risiko yang lebih besar jika seorang wanita mengalami depresi bahkan sebelum kehamilan," ucap profesor psikiatri di University of Colorado School of Medicine, AS, Helen L. Coons.

Berikut faktor risiko terjadinya depresi saat kehamilan:

1. Riwayat keluarga depresi

2. Memiliki sejarah terkait kecemasan pribadi

3. Kehamilan yang rumit

4. Dukungan sosial yang buruk

5. Stres

6. Trauma masa lalu

7. Kehamilan yang tidak direncanakan dan diinginkan

Penulis: Diviya Agatha