Sukses

Tidur dengan Kipas Angin Sepanjang Malam, Berbahayakah?

apakah tidur dengan kipas angin yang dibiarkan menyala sehat untuk kesehatan tubuh?

Liputan6.com, Jakarta Pada cuaca yang sangat panas, selain AC banyak orang yang memilih kipas angin untuk menyejukkan badan dari rasa gerah. Bahkan beberapa orang menjadikan kipas angin sebagai perlengkapan rumah tangga yang wajib harus ada di rumah. Harganya yang lebih ekonomis juga menjadi alasan kuat kipas angin lebih digemari banyak orang. Bahkan saat tidur di malam hari, banyak yang menyalakan kipas angin agar badan tetap sejuk hingga pagi hari.

Namun, apakah tidur dengan kipas angin yang dibiarkan menyala sehat untuk kesehatan tubuh?

Dilansir dari WebMD, beberapa media seperti Mirror, LifeZette juga pernah membahas bahaya tidur dengan kipas angin menyala dalam tajuk berita mereka. Namun, para ahli menyatakan bahwa tidur dengan kipas angin yang dibiarkan menyala mengenai tubuh tidak memiliki dampak semengerikan yang dikira.

”Tidak ada apapun pada kipas angin yang mengandung racun,” kata Dr. Len Horovitz seorang ahli paru di Lenox Hill Hospital, New York City.

 

2 dari 3 halaman

Jaga Jarak Aman

Walaupun kipas angin membantu tubuh tidak berkeringat sepanjang malam dan tidur menjadi nyaman, Horovitz menambahkan penting untuk menjaga jarak aman antara kipas angin ke tempat tidur. Jangan biarkan angin dari kipas angin bertiup langsung ke tubuh.

Hal ini karena kipas angin menyebabkan pergerakan udara yang cepat. Jika terkena tubuh untuk waktu yang lama dapat membuat kelembapan dari mulut dan saluran hidung menguap sehingga menjadi kering.

3 dari 3 halaman

Waspada Debu

Selain itu, orang yang alergi dapat terganggu kesehatannya, karena kipas angin juga menyebarkan debu. Untuk itu, penting untuk menjaga saringan udara di kamar tidur agar tetap bersih. Ini penting untuk menghindari hidung kering dan masalah hidung lainnya.

Horovitz menyebut bahwa udara tidak seharusnya berhembus secara langsung ke tubuh. Jika tidur dengan menggunakan AC menyala di malam hari pengaturannya tidak boleh lebih rendah dari 20 derajat Celcius. Udara dingin bisa menyebabkan kontraksi otot, paparannya di malam hari dapat menyebabkan leher akan terasa kaku di pagi hari. 

 

Penulis: Winda Nelfira

Video Terkini