Sukses

Manfaat ASI untuk Bayi Prematur

Pemberian ASI punya manfaat besar untuk bayi prematur.

Liputan6.com, Jakarta Air Susu Ibu (ASI) punya manfaat besar untuk bayi prematur selepas kelahiran. Asupan nutrisi dari ASI akan membawa pengaruh positif pada kesehatan anak. Bayi prematur terjaga kesehatannya.

Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengungkapkan, dukungan nutrisi ASI sangat penting pada bayi prematur.

“Sebagai ibu dari tiga orang anak kembar yang lahir prematur, saya merasakan sendiri manfaat dukungan medis dan nutrisi yang tepat. Ini berperan sangat penting dalam meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak-anak saya, serta kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan kelak," katanya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (17/11/2019).

Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak harus dipenuhi dengan tepat, terutama bayi prematur.

"Supaya bisa mengejar ketertinggalan tumbuh kembangnya. Peran serta orang tua dan penanganan medis yang baik menghindarkan anak mengalami kondisi malnutrisi," jelas  dokter spesialis anak M Azharry Rully.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Dukungan Keluarga

Rully melanjutkan, anak prematur kehilangan masa pertumbuhan yang seharusnya terjadi saat masih dalam kandungan. Nutrisi yang diterima pada minggu-minggu awal setelah kelahiran diperlukan.

"Tentunya, membantu kejar tumbuh sehingga mengurangi risiko terjadinya masalah dalam tumbuh kembang si kecil. Nah, ASI sangat direkomendasikan karena punya nutrisi paling baik untuk anak prematur," lanjut dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

"Selain itu, dukungan dari keluarga lingkungan sekitar dalam merawat anak prematur menjadi faktor penting dalam perkembangan kesehatan anak."

3 dari 3 halaman

Anak Bisa Ceria

Meski lahir prematur, anak masih memiliki kesempatan untuk tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya. Penyanyi sekaligus ibu dua anak kembar yang terlahir prematur, Cynthia Lamusu menceritakan pengalaman.

"Tekanan darah saya yang tinggi menyebabkan kelahiran Tatjana dan Bima harus dilakukan lebih cepat dari seharusnya. Saat itu tekanan darah saya mencapai 170/100, sangat membahayakan untuk saya dan anak-anak jika tidak segera ditangani," tuturnya.

"Tatjana lahir dengan berat 2,12 kg dan Bima 1,24 kg. Tapi dengan dukungan yang baik dari tim dokter dan keluarga, serta pemenuhan ASI dan nutrisi yang tepat, anak-anak saya dapat tumbuh dengan sehat dan ceria."