Liputan6.com, Jakarta Mencari pasangan baru yang memiliki sifat serupa dengan mantan kekasih ternyata bukanlah hal yang aneh. Menurut studi Consistency Between Individuals’ Past And Current Romantic Partners’ Own Reports Of Their Personalities, yang dilakukan selama sembilan tahun di Jerman, hal tersebut justru sangat umum.
Studi tersebut menemukan bahwa mantan kekasih dan pasangan dari sampel mereka memiliki tingkat kemiripan yang tinggi. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan ketertarikan dan perilaku dalam hubungan, kata terapis pernikahan dan keluarga, Gwendolyn Nelson-Terry.
Baca Juga
Menurut Terry, tingkat ketertarikan bisa dipecah menjadi tiga kelompok: aman, cemas, dan menghindar. Orang yang merasa aman dalam sebuah hubungan biasanya merasa nyaman dengan pasangan dan dirinya sendiri.
Advertisement
Sedangkan orang yang merasa cemas, lanjut Terry, cenderung untuk selalu menempel pada pasangan.
"Hubungan yang dipenuhi sikap menjauh cenderung membuat orang untuk menghindar membangun kedekatan secara emosional dan kerentanan,” kata Terry.
Lebih lanjut, Anda bisa jadi tertarik pada orang dengan gaya hubungan yang secara subjektif cocok. Misalkan, jika Anda cenderung bersikap cemas, bisa jadi ketertarikan itu akan muncul terhadap orang-orang yang tidak selalu memiliki waktu luang. Ketertarikan itu muncul karena sikap pasangan menimbulkan rasa cemas, bahkan kalaupun itu bukan hal yang Anda inginkan.
Ini juga bisa menjadi penyebab akan kenapa Anda berkencan dengan orang yang memiliki kepribadian buruk, seperti selalu ingin mengatur dan posesif.
“Dalam bidang psikoterapi, kita menyebut hal ini sebagai sindrom pengulangan. Ketertarikan yang dimiliki bisa memiliki kualitas yang sama dengan kedua orangtua atau juga bisa menjadi cara untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan milik ayah serta ibu Anda,” kata psikoterapis, Arlene B. Englander, LCSW, MBA.
Punya Kekasih Baru yang Wajahnya Mirip Mantan
Arlene mengatakan bahwa berkencan dengan orang yang mirip dengan mantan kekasih Anda bukanlah hal yang buruk. Jika Anda bisa menemukan orang lain yang juga bisa membangun hubungan kuat, hal itu bukanlah masalah.
Namun, jika ternyata hubungan Anda tidak menyenangkan, jangan langsung panik. Karena menurut psikologi klinik, Noel Hunter pola berpacaran tidak akan pernah hilang, tapi seiring waktu berjalan itu bisa digantikan dengan gaya yang baru.
Salah satu cara menciptakan situasi yang berbeda adalah berhenti sejenak dan merefleksikan pola dan sifat yang menyebabkan ketidakbahagiaan tersebut. Kemudian barulah Anda bisa mulai membangun hubungan yang lebih baik.
“Perhatikan bagaimana pasangan mengubah perasaan Anda dan apa yang dirasakan setelah berkomunikasi. Jika Anda merasa tidak aman, merasa cemas atau tidak suka jalannya hubungan, maka itu adalah pertanda buruk. Bahwa Anda sedang mengulang hubungan yang buruk,” kata Terry.
Jika masih merasa kesulitan mencari penyebabnya, carilah bantuan dari pihak profesional seperti ahli terapi. Cara lainnya adalah dengan berbicara dengan pasangan dan menciptakan tujuan yang baru.
Tidak ada salahnya untuk membangun hubungan dengan orang yang mirip dengan mantan kekasih Anda. Namun jika orang tersebut justru memiliki kualitas yang tidak disukai, maka disarankan untuk keluar dari hubungan tersebut.
Penulis : Selma Vandika
Advertisement