Liputan6.com, Jakarta Umumnya, warna urine seseorang berkisar antara putih hingga kekuningnya. Namun, seorang wanita ditemukan mengeluarkan air kencing yang berwarna ungu.
Kejadian itu terjadi dalam sebuah catatan kasus di New England Journal of Medicine pada 30 Oktober lalu. Dalam laporan itu, diketahui wanita Prancis ini dirawat di rumah sakit setelah mengalami stroke. Setelah 10 hari setelah dirawat, wanita 70 tahun yang tidak disebutkan namanya ini mengalami perubahan warna air kencing. Air kencingnya berubah ungu.
Baca Juga
Dikutip dari Live Science pada Rabu (20/11/2019), dokter mencatat kondisi ini sebagai 'purple urinary bag syndrome' atau PUBS. Kejadian tersebut ternyata pernah terjadi di tahun 1978 dan dicatat di jurnal Annals of Long Term Care.
Advertisement
Dalam tinjauan dokter di jurnal BMJ Case Reports 2018, para dokter mencatat bahwa PUBS biasanya terjadi sebagai efek samping dari penggunaan kateter urine untuk waktu yang lama.
Di kasus wanita Prancis ini, dia menggunakan kateter karena stroke membuat separuh tubuhnya lemah dan kaku.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Adanya Kandungan Bakteri
Pemeriksaan menunjukkan adanya bakteri Klebsiella pneumonia. Mereka biasanya berada di usus manusia dan bisa menyebabkan infeksi ketika berpindah ke area lain di tubuh.
Ketika bakteri ini berkembang, wanita ini mengonsumsi makanan yang kaya akan bahan kimia triptofan. Zat itu diproses oleh usus dan hati lalu dipecah menjadi indoxyl sulfate.
"Ketika diekskresikan dalam urin indoxyl sulfate dapat dipecah oleh enzim bakterial untuk membentuk indigo dan indirubin, yang masing-masing berwarna biru dan merah, menciptakan warna ungu ketika dikombinasikan," tulis para dokter seperti dikutip dari Fox News.
Para dokter mencatat, PUBS bisa juga menjadi pertanda infeksi saluran kemih. Namun, mereka tidak menemukan tanda-tanda klinis pada pasien ini. Setelah mendapatkan perawatan, warna urin pasien pun kembali normal.
Advertisement