Liputan6.com, Jakarta - Sebagai wujud pelaksanaan wisata kesehatan atau health tourism, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Terawan Agus Putranto meluncurkan satu dari empat bagian wisata kesehatan, yaitu wisata kebugaran dan jamu.
Peluncuran itu dilakukan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta pada Selasa, 19 November 2019.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, diluncurkan juga dua buah buku yaitu Katalog Wisata Kesehatan dan Skenario Wisata Kebugaran, hasil kolaborasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Advertisement
Ada lima kota di Indonesia, yang dianggap memiliki keunikan khas masing-masing daerah, sehingga terpilih sebagai destinasi untuk pilot project kegiatan ini, yaitu Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang), Bali, dan DKI Jakarta.
Menurut Menkes Terawan, dipilihnya destinasi tersebut karena memiliki jumlah kunjungan wisatawan yang tinggi, salah satunya Borobudur.
"Itu karena ada Borobudur. Borobudur itu yang berkunjung ribuan. Mau kita naikkan menjadi lebih berkualitas," kata Terawan.
Tingkatkan Kualitas
Selama ini, lanjut Terawan, hanya kuantitas (jumlah pengunjung) yang dilihat. Sementara itu, lokasi tersebut memiliki potensi agar lebih berkualitas.
"Kita lihat potensi-potensi yang ada dulu. Satu per satu menjadi contoh. Kalau tidak ada contohnya, mengembangkannya salah semua nanti. Harus fokus," ujar Menkes Terawan
Bagi Terawan, Indonesia punya peluang besar di industri wisata kesehatan yang belum tergarap.
"Kita harus membuat beragam inovasi yang lebih hebat dari tempat lain," ujarnya.
Oleh sebab itu, pemerintah harus memutar otak agar wisatawan asing mau ke Indonesia dan masyarakat Indonesia tidak lagi berwisata ke luar negeri.
"Kita harus menawarkan paket yang bertanggung jawab, rasional, dan berinovasi," katanya.
Advertisement