Sukses

Menguatkan Mental Anak yang Terkena Vitiligo

Jangan sampai percaya diri anak runtuh karena vitiligo. Ini beberapa hal yang bisa dilakukan selain menjalani pengobatan medis.

Liputan6.com, Jakarta Pengobatan secepat mungkin perlu dilakukan bila anak terkena vitiligo. Jika terlalu lama bisa membuat bercak putih meluas atau malah muncul lesi baru.

"Pada anak, sedini mungkin pengobatannya maka hasilnya lebih baik. Prinsipnya makin cepat makin baik," kata dokter Ronny Handoko, SpKK dari Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Pramudia.

Selain pengobatan medis, hal lain yang tak kalah pentingnya adalah memberikan dukungan mental kepada anak dengan vitiligo. Ya, penyakit ini memang tidak mematikan dan berbahaya tapi bisa meruntuhkan rasa percaya diri orang yang terkena penyakit ini.

Salah satu cara yang bisa orangtua lakukan adalah memberikan pemahaman ke sekolah dan guru serta tetangga tentang kondisi anak. Salah satunya, pemahaman bahwa penyakit vitiligo yang dialami anak tidak menular.

"Orangtua bisa berkoordinasi dengan guru di sekolah, bahwa penyakit yang dialami sang anak ini tidak menular. Sehingga guru tidak memberi jarak dan bisa memberikan pemahaman ke siswa lain," kata CEO Klinik Pramudia, dr Anthony Handoko SpKK, FINSDV di kesempatan yang sama di Jakarta Pusat.

Perlihatkan juga sosok-sosok inspiratif dengan kondisi yang sama. Misalnya model jebolan ajang America's Next Top Model, Winnie Harlow, yang tampil percaya diri bekerja di industri hiburan dengan kondisi vitiligo.

"Bisa jadi contoh bahwa tidak perlu rendah diri, bahkan orang dengan vitiligo bisa menjadi model di industri yang mengagungkan penampilan," kata Anthony semangat.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ajak Ikut Komunitas Vitiligo

Melibatkan anak dalam kegiatan komunitas vitiligo juga punya peran besar dalam menguatkan mental anak. Kehadiran komunitas ini bisa jadi pendukung mengingat pengobatan penyakit ini jangka panjang dan masih ada stigma di dalamnya.

"Jadi, bisa terpompa tuh semangatnya," kata dokter Dian Pratiwi SpKK di kesempatan yang sama.

Di komunitas vitiligo, anak juga punya kesempatan melihat anak lain dengan kondisi sama. Hal ini membuatnya tidak merasa berbeda.

"Kalau dia tidak pernah liat ada anak lain (dengan kondisi vitiligo) ya dia merasa berbeda. Tapi kalau di komunitas, 'Oh ada ya yang seperti saya'," tutur Dian.

Orangtua juga bisa mengenalkan aneka tokoh karakter kartun atau boneka dengan kondisi vitiligo.