Liputan6.com, Jakarta Hadirnya Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada tahun 2014 merupakan upaya Negara dalam menjamin kesejahteraan masyarakat. Sakit yang bisa datang kapan saja jangan sampai menjatuhkan seseorang ke dalam jurang kemiskinan.
Data BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan bulan Agustus 2019, biaya pelayanan kesehatan banyak digunakan untuk pengobatan penyakit katastropik seperti jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, thalassemia, cirrhosis hepatitis, leukaemia, dan haemophilia. Penyakit katastropik merupakan penyakit yang proses perawatannya memerlukan keahlian khusus dengan alat kesehatan canggih, dan memerlukan pelayanan kesehatan seumur hidup. Penyakit-penyakit tersebut cenderung disebabkan oleh gaya hidup.
Baca Juga
Untuk itu perlunya membangun kesadaran masyarakat bahwa pentingnya menerapkan pola hidup sehat. Walaupun Negara sudah menjamin pelayanan melalui Program JKN-KIS, selain kontribusi pada iuran sebagai wujud gotong royong, masyarakat juga harus turut serta menjaga kesehatan.
Advertisement
Jaminan Kesehatan Untuk Hadapi Ketidakpastian
Lantas, dengan memiliki jaminan kesehatan, apakah kita bisa semena-mena atas kesehatan diri sendiri? Tentu tidak. Jaminan kesehatan memberikan perlindungan kepada kita saat menghadapi ketidakpastian di masa mendatang. Saat ini kesadaran memiliki jaminan kesehatan harus mulai dimiliki oleh setiap orang. Anda tentu menginginkan masa depan yang cemerlang untuk keluarga, bukan? Jangan sampai biaya pelayanan kesehatan menguburkan cita-cita Anda.
Selain memiliki jaminan kesehatan, hal yang bisa Anda lakukan saat ini adalah menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat. Lalu bagaimana membiasakan pola hidup sehat di tengah padatnya aktivitas Anda?
Gerak Terus, Terus Gerak
Aktivitas yang padat setiap harinya tentu bukan alasan bagi kita untuk mengabaikan waktu berolahraga. Sama halnya dengan kebersihan, tubuh kita juga perlu dijaga kesehatannya. Setidaknya Anda bisa meluangkan waktu 7 menit dalam sehari untuk melakukan 6 gerakan olahraga ringan, antara lain squats, lunges, side crunches, crunches, push up, dan plank. Aktivitas gerak ini cenderung mudah dilakukan karena bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, serta dapat dilakukan tanpa menggunakan alat.
Masing-masing gerakan dilakukan secara berurutan sebanyak 5 tahapan. Pada tahapan pertama, masing-masing gerakan dilakukan 3 kali, lalu tahapan kedua sebanyak 4 kali, tahapan ketiga sebanyak 5 kali, tahapan keempat sebanyak 4 kali, dan tahapan kelima sebanyak 3 kali.
Berbagai manfaat yang diperoleh dari aktivitas gerak diatas, diantaranya membakar gula lebih cepat sehingga tidak mengendap dalam tubuh, jantung dan tulang pun menjadi lebih kuat.
Mulut kita bisa menjadi sumber kesehatan maupun kesakitan kita
Asupan makanan bisa menjadi sumber kesehatan maupun sumber kesakitan oleh karenanya agar sumber makanan Anda membawa kebaikan bagi kesehatan tubuh, maka ada empat hal yang perlu Anda perhatikan dalam memilih makanan, yaitu sumber, penyajian, frekuensi, dan jumlah.
Sumber makanan yang dipilih haruslah bersifat alami, kaya serat, vitamin, mineral dan protein yang cukup seperti buah-buahan rendah gula, sayuran, biji-bijian, umbi-umbian, daging putih/merah rendah lemak, putih telur dan gandum.
Penyajiannya bisa dilakukan dalam bentuk kukus, rebus, tumis, maupun panggang serta menggunakan sumber bumbu alami. Adapun frekuensi makan disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Kuncinya, makan sebelum terlalu lapar dan berhenti sebelum terlalu kenyang. Untuk jumlah makanan sebaiknya pilihlah ukuran porsi sedang dengan kalori kecil.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam menjaga kesehatan adalah istirahat teratur dan menjaga pikiran agar tetap sehat dan positif.
Yuk, jaga kesehatan mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini. “Sebab, kualitas hidup kita adalah seberapa besar kebermanfaatan kita pada orang banyak. Kebermanfaatan kita hanya akan bertambah banyak kalau kita punya kesehatan” tutur Ade Rai, Brand Ambassador BPJS Kesehatan.
(*)