Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Operasi Caesar Bikin ASI Susah Keluar?

Memang benar ASI seret keluar bila ibu melahirkan secara operasi caesar? Cek fakta itu di sini.

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya termasuk Air Susu Ibu (ASI). Namun, bagi ibu yang diprediksi bakal menjalani proses persalinan operasi caesar kerap dirundung rasa khawatir ASI tak bisa keluar.

"Kan katanya, ASI susah keluar ya kalau operasi caesar," begitu salah satu omongan ibu di dalam forum tentang ibu dan anak di internet. 

Pembahasan mengenai ASI susah keluar usai operasi caesar pun banyak menghiasi berbagai forum kehamilan. Beragam nama thread pun menghiasi seperti 'ASI Belum Keluar Setelah Operasi Caesar', 'Cara Cepat agar ASI Cepat Keluar Setelah Operasi Caesar'.

Apa benar begitu?

 

Health-Liputan6.com menanyakan keterkaitan operasi caesar dengan derasnya ASI ke dokter konselor laktasi, Ameetha Drupadi. Rupanya, ASI susah keluar pada ibu yang melahirkan secara operasi caesar itu cuma mitos. Proses persalinan yang dilakukan oleh ibu tidak memengaruhi keluarnya ASI.

"Sama saja. Begitu bayi udah lahir, hormon menyusui sudah meningkat," kata Ameetha ditemui di sela-sela ulang tahun kedua aplikasi Teman Bumil di Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2019).

"Jadi, jangan khawatir nanti yang lahiran caesar, tetap bisa menyusui," katanya sambil tersenyum.

Menurut Ameetha, perbedaan hanya pada saat aktivitas ibu saja yang lebih terbatas pada ibu yang melahirkan anak secara caesar. Ibu yang melahirkan secara caesar harus menjalani bed rest 24 jam, sehingga bakal sulit untuk bergerak termasuk ke kiri dan ke kanan.

"Sementara yang melahirkan normal, saat persalinan sakit tapi besok sudah bisa berdiri, duduk. Jadi, lebih gampang saat menyusui," kata dokter yang sehari-hari praktik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan ini.

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Agar ASI Keluar

Terlepas dari jenis proses persalinan, agar ASI cepat keluar pastikan dengan melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). Biarkan sang bayi mencari dan menjilat puting ibu satu jam pascamelahirkan.

"IMD merangsang ASI lebih banyak sehingga meningkatkan keberhasilan menyusui lebih baik," katanya.

Lalu, meski ASI belum juga keluar, biarkan bayi menyusu langsung. Saat bayi menyedot area areola dan puting, bakal merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, sehingga ASI akan terangsang.

"Kalau bayi nyusu sampai areola, itu akan deres, kalau cuma puting cuma setetes-tetes keluarnya," kata Ameetha.

Selain teknik pelekatan dan frekuensi menyusu, suasana hati ibu juga punya pengaruh besar terhadap produksi ASI.

"Memang di awal-awal usai melahirkan itu banyak faktor stres, bikin mood ibu berubah. Kalau ibu kesel, enggak happy, ASI lebih sedikit keluarnya. Maka, ibu happy saja, jangan stres," saran Ameetha.