Sukses

Unika Atma Jaya Gelar Donor Darah Massal di Hari AIDS Sedunia

Bertepatan dengan 1 Desember yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, Alumni Universitas Katolik Atma Jaya mengelar donor darah massal yang mengusung tema “Menghadang Penyebaran AIDS.

Liputan6.com, Jakarta Bertepatan dengan 1 Desember yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, Alumni Universitas Katolik Atma Jaya (AUAJ) mengelar donor darah massal yang mengusung tema “Menghadang Penyebaran AIDS melalui Donor Darah.”

Renta Marito, alumni Unika Atma Jaya yang ikut terlibat sebagai panitia publikasi dan dokumentasi mengatakan acara donor darah massal ini terselenggara atas kerja sama dengan PMI Fatmawati, Sukabumi, Majalengka, dan Subang serta menargetkan 1.200 orang pendonor yang dapat berpartisipasi.

Selain dibuka untuk alumni, mahasiswa, dan civitas akademika Unika Atma Jaya, kegiatan ini terbuka untuk umum serta berfungsi sebagai deteksi awal terhadap penyakit AIDS dan kelainan darah lainnya.

“Kenapa (Hari) AIDS malah (kami) jadi donor darah karena donor darah itu bagus untuk follow up kesehatan kita. Karena (saat) mau donor darah saja, kita harus di cek dulu tekanan darah, Hb (Hemoglobin) rendah atau tinggi. Kalau sudah lolos, belum tentu darah kita ini akan bisa dipakai untuk transfusi. Tapi akan di cek lagi bersih apa tidak dari penyakit seperti HIV AIDS, sifilis, dan penyakit-penyakit menular,” kata Renta, ditemui di Kampus Atma Jaya, Minggu (1/12/2019).

2 dari 3 halaman

Penyuluhan Melalui UKM Kampus

Tersedia pula booth dari Unit Kegiatan Kampus (UKK) seperti Unit Kegiatan Kampus Tim Peduli AIDS (TPA) yang memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS. Pengunjung juga dapat melakukan tes HIV secara cuma-cuma.

“Semacam penyuluhan terus ngasih tahu masyarakat seputar HIV atau AIDS. Kita juga menyediakan beberapa kuota untuk orang-orang yang ingin tes HIV gratis,” kata Sandy, staff Divisi Humas UKK Tim Peduli AIDS.

Sandy mengatakan bahwa tujuan UKK Tim Peduli Medis memberikan penyuluhan seputar AIDS adalah ingin mengubah stigma masyarakat yang masih sangat awam tentang penyakit HIV/AIDS.

“Terkadang masyarakat Indonesia itu masih negatif dengan orang-orang ODHA, jadi ingin mengubah stigma buruk aja untuk yang masih buta akan hal-hal tentang AIDS dan HIV itu,” ucap Sandy.

Janet Christy Ketua Umum Tim Peduli AIDS menambahkan bahwa dengan didirikannya booth, mereka mencoba menghadirkan education fun tentang kesehatan dengan cara-cara yang lebih menyenangkan seperti mengadakan games dan memberikan hadiah untuk pengunjung yang berpartisipasi.

3 dari 3 halaman

Disambut positif masyarakat

Kegiatan ini pun disambut dan diterima dengan baik oleh masyarakat baik yang sekadar melihat-lihat maupun yang ikut mendonorkan darah.

“Kalau kampus ya bermanfaat bikin (acara) yang seperti ini, kegiatan-kegiatan yang positif gitu. Jadi enggak cuma demo aja, bisanya mahasiswa, jadi bisa melakukan aksi sosial. Pokoknya mahasiswa banyak-banyakin kegiatan sosial kayak gini, bagus banget deh acara kayak gini,” ucap Tender, salah seorang pengunjung.

Kegiatan seperti fun walk, penyuluhan AIDS dan talk show AIDS adalah rangkaian acara donor darah massal yang juga menarik antusias cukup tinggi alumni, mahasiswa, civitas akademika Unika Atma Jaya serta masyarakat secara umum.

Penulis: Winda Nelfira