Liputan6.com, Jakarta Saat ini, ada banyak tren pengobatan alternatif di Indonesia. Mulai dari sekadar pijat tradisional hingga yang beberapa praktik yang terdengar tidak masuk akal.
Menurut pengusaha dan pembuat minyak kutus-kutus Servasius Bambang Pranoto tren pengobatan alternatif sesungguhnya tidak masalah. Hanya saja, masyarakat harus lebih pintar dalam memilih praktisi yang melakukannnya.
Baca Juga
"Sekarang apakah dia itu memang memijat benar atau bingung pekerjaan lain tidak bisa lalu dia memijat," kata Bambang ketika ditemui Health Liputan6.com di Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Minggu (7/12/2019).
Advertisement
"Dia tidak berhasil dimana-mana, terus akhirnya dia bikin minyak atau jamu misalnya. Minta maaf, ini pasti hasilnya tidak bagus," kata pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, yang saat ini berdomisili di Bali tersebut.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Lihat Latar Belakangnya
Bambang mengatakan, untuk melihat apakah seseorang memiliki potensi keberhasilan seseorang lihatlah latar belakangnya.
"Menurut saya emas ya emas, perak ya perak. Kalau dulunya dia perak, sekarang dia ngaku emas, tidak bisa," ujarnya. Bambang juga menambahkan sesungguhnya seseorang sudah memiliki potensi untuk sukses berdasarkan sejarah kehidupannya.
"Istilahnya bobot, bibit, bebet tuh tidak bisa ditipu," ujar pria yang pernah bekerja di sebuah perusahaan elektronik internasional ini.
"Makanya kita lihat orang yang bergerak di bidang macam-macam, telusuri saja," kata pengusaha yang saat ini berusia 64 tahun tersebut.
Advertisement