Liputan6.com, Jakarta - Saat teknologi makin canggih dan segala hal mudah diakses, ibu-ibu millennial justru galau. Galau melihat postingan ibu-ibu millennial lain yang pola mengasuh anak pola keuangannya berbeda.
Belum lagi, kritikan yan biasanya dilontarkan oleh orang tua, mertua, dan suami, kini dilontarkan juga oleh tetangga dan orang lain.
Baca Juga
"Saat ini terdapat istilah 'Mom Shaming'. Istilah tersebut adalah sebuah tindakan mengkritik secara berlebihan mengenai bagaimana seorang ibu mengasuh anaknya," kata Saskhya Aulia Prima, M.Psi. Kamis (5/12) di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta.
Advertisement
Beberapa hal ini disebut Saskhya yang dengan mudah membuat ibu-ibu millennial galau.
1. Media sosial
Media sosial rentan menimbulkan kegalauan ibu-ibu millennial. Melalui media sosial, seorang ibu akan melihat pola pengasuhan orang lain dan mulai membanding-bandingkan dengan dirinya sendiri.
Kemudian, seorang ibu akan bertanya-tanya "Apakah pola pengasuhan yang dilakukan kepada anaknya adalah yang terbaik?". Dengan memikirkan hal seperti itu, seorang ibu mudah mengalami kegalauan.
2. Paradox of choices
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, semua hal mudah diakses para ibu millennial mencari-cari berbagai pola pengasuhan anak yang menurutnya cocok.
Ternyata dengan banyaknya pilihan, sang ibu mencoba satu per satu pola pengasuhan kepada anaknya sehingga si anak kebingungan dan sang ibu merasa kurang percaya diri.
3. Faktor keuangan
Faktor keuangan telah menjadi masalah bagi banyak orang, tak hanya para ibu millennial saja. Oleh sebab itu, suami dan istri harus berkomunikasi mengenai apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan.
Selanjutnya, suami dan istri harus membuat kesepakatan siapa yang akan mengatur keuangan keluarga. Tak selamanya yang mengatur keuangan adalah seorang istri, tetapi seseorang yang pandai dan paham dalam mengatur keuangan. Kemudian, para orang tua millennial harus menentukan tujuan keuangan keluarga, dan yang terakhir adalah membuat anggaran yang sesuai dengan penghasilan.
Â
Ibu-Ibu Galau
4. Faktor kedekatan kepada anak
Ibu-ibu millennial yang bekerja juga membandingkan dengan ibu-ibu millennial yang kesehariannya dapat menghabiskan waktu dengan anak mereka.
Sebenarnya faktor kedekatan seorang ibu kepada anaknya bukan ditentukan seberapa lama waktu yang dihabiskan, tetapi seberkualitas apa waktu yang digunakan untuk bermain bersama anak.
5. Ingin Sempurna
Para ibu millennial menginginkan anaknya tenang, tidak rewel, dan gampang diatur. Namun, tak ada yang tahu, suasana hati si anak. Kadang siang hari anteng, belum tentu malam hari si anak juga anteng, bisa saja teriak-teriak. Oleh karena itu, sang ibu harus mengontrol emosinya dan sungguh-sungguh yakinkan diri sendiri bahwa "Aku bisa melewati ini semua".
Penulis : Salsabila Fauziah Rahman
Advertisement