Liputan6.com, Jakarta Setelah hampir tiga dekade tidak ditemukan di Malaysia, beberapa waktu lalu, negara tetangga Indonesia ini melaporkan kasus pertama bayi yang terkena polio.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah melaporkan, pasien ini adalah seorang anak berusia tiga bulan dari Tuaran, Sabah yang letaknya berada di Pulau Kalimantan. Dia dinyatakan positif polio usia mengalami demam dan kelemahan otot.
Baca Juga
"Pasien dirawat di ruang isolasi dan dalam kondisi stabil," kata Noor Hisham dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari AsiaOne pada Senin (12/9/2019). Walaupun begitu, bocah ini masih membutuhkan bantuan untuk bernapas.
Advertisement
Noor Hisham menjelaskan, pemeriksaan pada bocah ini menunjukkan bahwa dia terinfeksi strain polio yang memiliki hubungan genetik dengan virus yang terdeteksi di Filipina.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Rentan Menyebar di Lingkungan yang Tidak Sehat
Dalam laporannya, Noor Hisham menyatakan juga bahwa di wilayah anak itu tinggal, 23 dari 199 anak berusia dua hingga 15 tahun belum mendapatkan vaksin polio.
"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan karena penyebaran penyakit hanya bisa dihentikan dengan imunisasi polio," ujarnya.
Noor Hisham sendiri meminta agar para orangtua untuk melakukan imunisasi lengkap. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa virus polio rentan menular pada anak-anak, khususnya di tempat-tempat dengan sanitasi serta akses pelayanan kesehatan yang buruk.
"Di lingkungan yang tidak sehat, virus bisa menginfeksi orang yang belum diimunisasi polio dan dengan demikian, akan menyebar pada masyarakat yang tingkat imunisasi polionya kurang dari 95 persen," kata Noor Hisham dikutip dari The Star Online.
Penyakit polio sendiri tidak memiliki obat. Kondisi itu akan mempengaruhi sistem saraf dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen hanya dalam beberapa jam saja. Satu-satunya pencegahan adalah dengan vaksin.
Pada tahun 2000, Malaysia dinyatakan bebas dari polio. Kasus terakhir di negara tersebut terjadi pada 1992.
Advertisement