Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari ke belakang, masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dihebohkan dengan kemunculan ular kobra. Warga dibuat was-was apabila hewan melata ini tiba-tiba muncul di lingkungannya.
Aji Rachmat, Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia mengungkapkan bahwa ada sebuah strategi yang bisa dilakukan seseorang ketika bertemu dengan ular. Caranya adalah dengan "STOP" atau "Silent, Thinking, Observe, Prepare."
Baca Juga
"Silent tuh diam, tidak boleh bergerak. Bicara boleh, memberitahu temannya boleh tetapi badan ke bawah tidak boleh bergerak. Karena ular itu merespons gerakan," kata Aji ketika dihubungi oleh Health Liputan6.com pada Kamis (12/12/2019).
Advertisement
"Jadi harus diam, mau piton, mau kobra, harus diam."
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Lakukan Teknik STOP
Setelah diam, tahap berikutnya adalah "thinking" atau berpikir. Di sini, seseorang harus mencoba mengidentifikasi ular apa yang dia hadapi. Apakah berbahaya atau tidak.
"Karena beda spesies beda teknik. Beda cara dia memegang," ujarnya.
Kemudian, di tahap "observe" carilah apakah ada benda yang bisa membantu untuk memegang atau mengangkat ular tersebut. Selain itu, perhatikan juga lingkungan sekitar apabila ingin berpindah atau mundur.
Terakhir adalah "prepare" atau mempersiapkan, serta melakukan aksi yang telah dipersiapkan sebelumnya, baik itu mengejar, menangkap, atau mundur.
"Yang jelas pakai alat kalau mau memegang. Ada panduannya. Kalau ukuran kecil 50 sentimeter atau di bawah 70 sentimeter sebaiknya tidak pegang ekor, langsung angkat saja ularnya pakai tongkat," kata Aji.
Sementara, apabila mereka berukuran di atas satu meter, baru diperbolehkan memegang ekor. Hal ini dilakukan karena jarak kepala menuju ekor tidak terlalu dekat.
Advertisement