Liputan6.com, Jakarta Pamor tampon memang masih kalah dibandingkan pembalut bagi wanita Indonesia. Namun, saat ini tampon sudah mulai dilirik sebagian wanita milenial kala menstruasi.Â
Satu hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan tampon adalah lama penggunaanya.Â
Baca Juga
"Meskipun tampon adalah benda asing yang 'steril', Anda masih harus berhati-hati tentang berapa lama menggunakannya di dalam area tubuh yang sensitif," kata pakar kesehatan wanita, Sherry Ross, MD, seperti dilansir In Style, Kamis (12/12/2019).
Advertisement
Semakin lama tampon berada di dalam vagina maka semakin besar risiko infeksi terjadi di bagian intim tersebut. Salah satunya adalah infeksi vagina atau Toxic Shock Syndrome (TSS) akibat penggunaan tampon terlalu lama.
Itu sebabnya Ross menyarankan untuk mengganti tampon setiap empat hingga delapan jam. Jika disiplin melakukan hal ini mencegah bau tak sedap pada vagina serta meminimalisasi risiko infeksi vagina.
Saksikan juga video menarik berikut
Bakteri Bisa Berkembang Biak
Memakai tampon lebih dari delapan bisa jadi tempat berkembang biak jamur dan bakteri di daerah intim.Â
"Jika keseimbangan vagina terganggu oleh tampon yang dipenuhi darah menstruasi dalam jangka waktu yang lama, bisa memicu infeksi di bagian itu," Kata Ross.
Memilih tampon dengan serapan yang rendah, dapat meminimalisasi risiko infeksi vagina atau TSS.
"Jika Anda mengalami menstruasi yang deras, gunakan tampon dengan penyerapan super yang aman, tetapi ingatlah untuk sering menggantinya," saran Ross.
Â
Penulis: Salsabila Fauziah Rahman
Advertisement