Liputan6.com, Jakarta Peran suami saat istri tengah hamil begitu besar. Sayangnya banyak istri yang merasa suami kurang memberikan dukungan dan perhatian.
Menurut psikolog Putu Andani dengan pola pikir bahwa suami juga merasa hamil bisa membuat suami lebih perhatian ke istri yang tengah berbadan dua.
Baca Juga
"Menurut saya dan menurut teori- teori, mindset-nya (suami) perlu diubah. Jadi bukan suami menjadi asisten istri saja tetapi suami juga merasa ini kehamilannya juga. Jadi, ini kehamilan berdua," kata Putu dalam diskusi menghadapi kehamilan risiko tinggi di Kuningan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Advertisement
Pola pikir 'hamil berdua' ini membuat suami lebih terlibat dalam setiap hal yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa kehamilan.
Suami dapat melakukan berbagai hal- hal mulai dari yang kecil dengan rutin mengusap perut istri dan selalu meluangkan waktu setiap bulan untuk mengantar istri kontrol kandungan.
Saksikan juga video menarik berikut:
Seorang suami di China mendapatkan pujian dari warganet, sebab ia rela menjadi kursi bagi istrinya yang tengah hamil. Ini disebabkan kondisi bangku rumah sakit yang penuh.
Pesan untuk Suami dengan Istri Hamil Berisiko Tinggi
Bagi suami yang memiliki istri dengan kehamilan risiko tinggi hendaknya memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh istri. Misalnya istri memiliki riwayat penyakit kadar gula darah tinggi, hendaknya tidak dengan sengaja mengonsumsi makanan manis di hadapan istri. Hal ini bisa membuat istri ingin tapi tahu tidak boleh yang bisa berujung stres.
Di sisi lain komunikasi antara suami dan istri yang tengah hamil menjadi penting. Para suami memang tidak bisa merasakan kondisi bayi yang ada dalam kandungan istri bisa banyak bertanya kepada pasangan. Sehingga, istri pun merasa diperhatikan selama kehamilan.
Penulis : Eflien Anggelien
Advertisement