Liputan6.com, Jakarta Di penghujung tahun, masyarakat di beberapa daerah Indonesia sempat digegerkan dengan penemuan ular kobra di lingkungan tempat tinggal mereka. Kejadian ini merupakan fenomena alami.
Untuk menangkap ular, diperlukan teknik yang tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Salah satunya dikarenakan adanya perbedaan cara penanganan ular berbisa dan yang tidak.
Baca Juga
Ketua Yayasan Sioux Indonesia, Aji Rachmat mengatakan bahwa secara umum, mengenali ular berbisa dan yang tidak bisa dilihat dari cara mereka bergerak serta perilakunya.
Advertisement
"Secara umum, dilihat dari tingkah laku. Kalau dari fisik agak susah karena mirip-mirip," kata Aji ketika dihubungi Health Liputan6.com, ditulis Jumat (13/12/2019).
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Ular Kobra, Berbisa tapi Agresif
Aji mengatakan, ular yang memiliki bisa tinggi biasanya tenang, kalem dan tidak banyak gerakan. Sementara mereka yang memiliki bisa rendah biasanya bergerak dengan cepat atau agresif.
"Ada perkecualiannya yaitu kobra. Dia berbisa tinggi tapi agresif. Kalau yang lain viper, weling, welang itu gerakannya tenang," kata Aji.
Dia menambahkan, apabila bertemu dengan ular kobra, sebaiknya gunakan kacamata pelindung mata untuk menghindari semburan bisa dari hewan tersebut.
Aji mengatakan, ular yang berbisa tinggi biasanya akan mencari makan di malam hari. Sementara mereka yang tidak memiliki bisa berburu mangsa pada siang hari.
"Jadi harus tahu timingnya," kata Aji.
Advertisement