Liputan6.com, Australia Selatan Ujung penis pria 43 tahun harus dipotong karena penyakit langka yang menghalangi peredaran pembuluh darah pada alat kelaminnya. Kondisi tersebut bermula saat ia pergi ke rumah sakit di Australia untuk pemeriksaan dialisis rutin gagal ginjalnya.
Ketika dokter memeriksa pria yang tak disebutkan namanya ity, dokter menemukan, ada gangren di ujung penis. Gangren adalah kondisi serius yang muncul yang ditandai jaringan tubuh mengalami nekrosis (mati).Â
Advertisement
"Daging pada ujung penis sudah memutih disertai bintik-bintik hitam. Dokter bedah harus segera mengiris kulit mati untuk mencoba sekaligus menghentikan gangren menyebar," jelas dokter Rowan David, dilansir Mail Online, Senin (16/12/2019).
Lelaki itu didiagnosis penyakit langka penisilin calciphylaxis oleh dokter yang bertugas di Flinders Medical Centre, dekat Adelaide.
Calciphylaxis adalah kondisi saat kalsium menumpuk di dalam pembuluh darah dan memotong sirkulasi. Ini dapat disebabkan gagal ginjal karena organ-organ berhenti menyaring kalsium dari darah.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Menghentikan Sirkulasi Darah
Kondisi calciphylaxis pada akhirnya menghentikan peredaran aliran darah. Akibatnya, daging dan kulit dapat kekurangan oksigen dan perlahan-lahan mati.
Hal ini mengakibatkan gangren yang bisa menyebar dengan cepat dan seringkali tidak dapat disembuhkan. Dalam laporannya, Rowan menulis, calciphylaxis yang memengaruhi penis punya tingkat kematian sekitar 64 persen.
"Mayoritas pasien yang mengalami calciphylaxis akan berkembang menjadi gangren dan sepsis (peradangan seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi)," tulisnya pada jurnal BMJ Case Reports.
Calciphylaxis sangat jarang terjadi di dunia. Pertama kali tercatat pada tahun 1997. Hanya ada 81 kasus yang menyebutkannya dalam laporan ilmiah berbahasa Inggris.
Advertisement
Gemuk, Diabetes, dan Penyakit Ginjal
Dari jurnal berjudul Penile gangrene due to calciphylaxis: a multidisciplinary approach to a complex clinical challenge, calciphylaxis yang dialami pria 43 tahun ini disebabkan beberapa faktor.
Antara lain gemuk, menderita diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal stadium lanjut.
Setelah menjalani operasi untuk memotong bagian-bagian gangren dari penisnya, luka pria menjadi lebih buruk. Ia harus menghilangkan seluruh ujung alat kemaluannya.
"Rekonstruksi tunggul penis dilakukan empat hari kemudian dengan cangkok kulit," Rowan menerangkan.
Pria itu pun selamat dari cobaan yang dihadapinya dan membutuhkan waktu dua bulan untuk pulih.
Sayangnya, calciphylaxis terus berkembang di tubuhnya. Sebagian usus besar dipotong setahun kemudian. Para dokter mengatakan pria itu masih bertahan hidup.