Sukses

Alasan Kris Jenner Lakukan Botox

Kris Jenner baru-baru ini bekerja sama dengan Botox Cosmetic dalam kampanye “Gifft Like a Boss”

Liputan6.com, Jakarta Kristen Mary Houghton atau yang akrab disapa Kris Jenner baru-baru ini bekerja sama dengan Botox Cosmetic dalam kampanye “Gifft Like a Boss” mereka. Acara ini memberikan $100 kartu hadiah untuk suntikan kecantikan, yaitu botox.

“Keeping Up with the Kardashians” berkumpul dan bersiap untuk menerima kartu hadiah yang diberikan Jenner. Ibu dari enam anak dan sepuluh cucu ini menganggap botox sebagai bagian penting dari rutinitas kecantikan sederhananya.

“Rutinitas saya cukup sederhana, tetapi menjadi bagian dari hidup saya,” katanya. Jenner menjelaskan bahwa pijatan, wajah yang kencang, manikur, dan sedikit botox adalah kegiatan yang senang dilakukannya. Mantan isteri dari Caitlyn Jenner ini kemudian mengatakan bahwa ia mengajarkan anak-anaknya untuk berpikir bahwa melakukan perawatan pribadi sangat lah penting.

Hadiah botox ini diberikan tak hanya kepada keluarganya, namun juga pada teman-teman Jenner dalam rangka menyambut Chrismast yang sebentar lagi akan dimulai. Ia menganggap bahwa botox merupakan perawatan yang sangat luar biasa.

"Dan siapa yang tidak suka Botox? Jika Anda rutin, dan konsultasi dengan dokter, saya pikir perawatan ini akan berhasil. Botox adalah perawatan kecantikan yang sudah lama saya gunakan," jelasnya.

Menurut American Society of Plastic Surgeons, lebih dari tujuh juta orang Amerika menjalani perawatan botox pada 2017.  Meskipun selebritis terkenal seperti Kardashians telah mengikuti perawatan ini sejak lama, kenyataannya adalah efek Botox bisa sangat halus.

Jenner juga menganggap bahwa botox merupakan salah satu perawatan kecantikan tradisonal yang aman digunakan. “Saya juga merasa sangat diberkati karena ibu saya masih di sini merasa baik-baik saja, dan dia berusia 85 tahun,” katanya.

Ia berharap memiliki “roh petualang” seperti ibunya.

Saksikan Video Menarik Berikut:

2 dari 2 halaman

Botox Bekerja Sebagai Tombol Bisu

Dendy Engelman, MD, direktur bedah dermatologis di Rumah Sakit Metropolitan New York City menjelaskan bahwa botox terbuat dari protein -- toksin botulinum yang membekukan otot. “Secara sederhana, Botox mengikat reseptor pada otot, sehingga mereka tidak menerima sinyal untuk berkontraksi,” kata Engelman, seperti yang dikutip pada laman Prevention.

Botox bekerja sebagai tombol bisu antara saraf dan otot. Tujuannya mencegah kerutan dinamis menjadi kerutan statis permanen. Selain kerutan, botox dapat juga digunakan untuk menangani masalah keringat berlebih dan kelopak mata yang berkedut. "Botox memblokir sinyal saraf yang memberi tahu kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat dan melemaskan otot-otot di sekitar mata dalam membantu kelopak mata berkedut," jelas Jerome Potozkin, MD, dermatologis sekaligus penulis “Botox and Beyond”.

Sebuah studi Journal of Cosmetic Dermatology menemukan bahwa perawatan yang mencegah kerutan berpengaruh dalam penurunan mood negatif. Dalam hal ini, botox memberikan efek relaksasi otot yang dapat membantu mengobati migrain kronis, kandung kemih yang terlalu aktif, strabismus -- mata juling, dan bahkan depresi.

Walaupun begitu, FDA mencatat terdapat kemungkinan toksin dapat bergerak di luar tempat injeksi yang dapat menyebabkan kelemahan otot, penglihatan ganda, dan kesulitan bernapas, menelan, atau berbicara.

Penelitian menunjukkan efek samping lebih mungkin terjadi pada kasus pasien dengan dosis yang jauh lebih tinggi. "Botox aman dan manjur selama Anda berada di tangan seseorang yang berlisensi dan terlatih," kata Engelman.