Sukses

Pesan Khusus Jokowi untuk Arifin Panigoro Usai Dilantik Jadi Wantimpres

Sebelum pulang usai dilantik menjadi Wantimpres, Presiden Jokowi punya khusus untuk Arifin Panigoro. Apa itu?

Liputan6.com, Jakarta Ada cerita menarik di balik pelantikan Arifin Panigoro sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada Jumat, 13 Desember lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Usai dilantik, Jokowi memberikan pesan khusus untuk pria 74 tahun itu.

"Biasa, kalau selesai pelantikan sebelum mau pulang potretan dulu," cerita pengusaha yang juga Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia itu.

Usai berfoto bersama, mereka sempat mengobrol sebentar. Dalam benak bos MedcoEnergi itu mungkin yang dibahas seputar ekonomi atau minyak. Ternyata bukan itu, melainkan soal pemberantasan tuberkulosis (TB) di Indonesia.

"Kan saya ngobrol sama beliau bisa tentang macam-macam, ekonomi kek, minyak kek. Eh enggak. Jokowi menyampaikan, 'Ini Pak Arifin, Bu Arifin, saya juga kaget masih banyak kasus TBC di Indonesia. Januari siapkan acaranya. Saya bersama ibu negara akan hadir'," cerita Arifin.

"Itu yang disampaikan Jokowi kepada seorang penasihatnya. Tentu Presiden kan mikir banyak ya, begitu melihat saya (yang diingat) tuberkulosa," tutur Arifin dalam acara CISDI Health Outlook 2020 di Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2019).

Jokowi berharap acara yang bakal digelar merupakan sebuah gerakan melawan tuberkulosis di Indonesia. Meski begitu, Arifin belum bisa banyak mengungkapkan hal ini karena masih dipersiapkan konsepnya. 

2 dari 2 halaman

Diingatkan kembali

Ketertarikan Jokowi terhadap pemberantasan tuberkulosis membuat Arifin senang. Bahkan, sebelum pulang usai pelantikan wantimpres, orang nomor satu di Indonesia itu mengingatkan lagi soal pemberantasan tuberkulosis.

"Itu presiden sunguh-sungguh, bahkan sampai pulang diingatkan kembali oleh beliau," kata Arifin.

Sebelum pelantikan sebagai Wantimpres, pada Senin, 9 Desember 2019, Jokowi sempat bertemu Arifin. Kala itu, Arifin mendampingi para tokoh-tokoh yang mendalami pemberantasan TB termasuk Lucica Dititu selaku Direktur Eksekutif Stop TB Partnership bertemu Jokowi.

Indonesia sendiri merupakan negara ketiga paling banyak kasus TB setelah India dan Tiongkok. Estimasinya ada sekitar 800 ribu pasien TB di Indonesia.

Video Terkini