Sukses

Tak Sengaja Tenggak Minuman Mengandung Susu Sapi, Logan Meninggal

Alergi susu sapi, Logan Lewis, pelajar berusia 20 tahun meninggal ketika tidak sengaja meminum sesuatu yang mengandung susu sapi.

Liputan6.com, Jakarta - Logan Lewis, pelajar berusia 20 tahun meninggal bulan ini ketika ia tidak sengaja meminum sesuatu yang mengandung susu sapi. Dia tidak sempat menggunakan epipen untuk mengobati reaksi alergi tersebut. 

Kejadian itu terjadi pada 5 Desember. Teman-temannya ingat bahwa saat itu Logan pergi ke kamar mandi di asramanya. Ketika dia tidak kembali setelah sekitar 15 menit, teman asramanya mencari dan menemukannya tidak sadarkan diri di lantai dengan epipen dalam genggaman. 

Ibu Logan, Jamie Lewis menyesali kejadian itu dan mengungkapkan perasaannya pada laman Facebook. "Dunia saya hancur dan kata-kata tidak bisa menggambarkan rasa sakit," tulisnya seperti dikutip dari laman Today. 

Di Facebook, Jamie berbicara tentang kematian putranya dengan harapan dapat menyelamatkan orang lain dalam kasus yang serupa.

 

 

2 dari 3 halaman

Injektor Epipen yang Lebih Kecil

Jamie bercerita bahwa anaknya alergi susu parah. Logan diajari sejak dini untuk selalu mewaspadai semua makanan dan minuman yang mengandung susu.

"Yang saya ingin orang-orang tahu adalah, beri tahu orang-orang bahwa Anda memiliki alergi dan memakai gelang ID medis karena mungkin itulah yang menyelamatkan hidup Anda," tulis Jamie.

Dia juga meminta perusahaan asuransi untuk menciptakan injektor epipen yang lebih kecil dan portabel serta mudah digunakan dan dapat masuk ke dalam saku.

“Laki-laki cenderung meletakkan segala sesuatu di saku mereka. Nah, Anda tidak bisa memasukkan EpiPen di saku Anda. Itu tidak akan tinggal, Anda tidak bisa duduk, Anda akan kehilangan itu," kata Jamie.

Jamie mengatakan, Logan selalu memiliki epipen namun ia tidak membawanya karena terlalu besar dan tidak muat di saku. “Wanita memiliki dompet untuk memasukkan barang-barang tapi pria biasanya hanya menggunakan kantong,” ujar Jamie.

3 dari 3 halaman

Intoleransi Laktosa

Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, susu merupakan salah satu alergen makanan yang paling umum. Sekitar 2-3 persen anak-anak berusia di bawah 3 tahun alergi susu. Sekitar 80 persen anak-anak mengatasi kondisi mereka sebelum mereka berusia 16 tahun, tetapi alergi Logan sangat, sangat parah seperti disampaikan Jamie.

Berdasarkan yang dilansir dalam laman Medicalnewstoday, alergi susu atau hipersensitivitas (reaksi berlebihan karena terlalu sensitiv respons imun) berbeda dengan intoleransi laktosa. Hal ini mengacu pada reaksi imunologis yang abnormal di mana sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi alergi, yang disebut antibodi imunoglobulin.

Intoleransi laktosa merupakan suatu kondisi di mana seseorang kekurangan enzim laktase yang diperlukan untuk memecah gula yang ditemukan dalam susu.

Alergi susu sapi dapat menyebabkan gejala seperti mengi, diare, muntah, dan gangguan pencernaan. Eksim, ruam gatal, dan rinitis atau peradangan di hidung juga dapat terjadi dari reaksi ini. Dalam kasus yang parah, alergi susu dapat menyebabkan perdarahan, pneumonia, anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang dapat berakibat fatal.

 

Penulis: Lorenza Ferary