Liputan6.com, Jakarta Popularitas minuman boba, yang berisi bola-bola kenyal nan manis turut digandrungi orang Indonesia. Mereka mencari informasi seputar minuman khas Taiwan ini lewat pencarian Google.
Hasil laporan data Google Trends 2019 yang ditelusuri Health Liputan6.com, ada 11,6 kali kenaikan penelusuran 'boba' di Google Search.
Advertisement
Tak hanya itu saja Google Year in Search 2019 juga mencatat, ada 7,3 kali lonjakan penelusuran di YouTube untuk kata kunci 'boba' dengan minat terbanyak untuk 'asmr', 'reviews', dan 'recipes.'
Dalam hal ini, pencarian ASMR (Autonomous Sensory Meridian Response) boba merujuk pada seseorang yang memperdengarkan suara saat asyik minum boba. Suara menyedot minuman boba terkesan memberikan kenikmatan siapapun yang menonton.
Kedai minuman boba marak hadir di pusat-pusat perbelanjaan dan fasilitas layanan publik lainnya. Saking penasaran, pengunjung rela antre berjam-jam demi menikmati boba.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Agar Tetap Sehat Minum Boba
Bola-bola kenyal yang ada pada minuman boba terbuat dari tepung tapioka. Rasa manis dari si bola boba sebagian besar berasal dari gula atau madu yang direndam.
Namun, Anda perlu berhati-hati mengikuti tren boba. Konsumsi minuman boba bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan memberikan peringatan adanya komponen asam maleat di dalam boba. Bila dikonsumsi berlebihan berdampak terbentuknya batu ginjal.
Jika ingin sesekali minum boba tidak masalah. Dokter Nadia Octavia dari KlikDokter punya tips aman memesan minuman boba.
"Saat pesan minuman boba, kadar gulanya sedikit saja (less sugar). Jika ada pilihan susu rendah lemak atau tanpa lemak, pilihlah salah satunya ketimbang krimer atau full cream. Bisa juga minta kurangi jumlah bobanya," tulis Nadia, dikutip dari KlikDokter.
Setelah minum boba, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat. Hal ini mencegah gula darah tidak melonjak.
Advertisement