Sukses

Kenali Tanda Tersembunyi Depresi

Beberapa orang dengan depresi mungkin berusaha menyembunyikan tanda-tandanya dari orang lain, atau bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengalami depresi.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang dengan depresi mungkin berusaha menyembunyikan tanda-tandanya dari orang lain, atau bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengalami depresi. Meskipun gejala khas depresi seperti rasa sedih atau putus asa bisa mudah dikenali, ada beberapa gejala yang mungkin terlihat samar.

Dikutip dari laman Medical News Today, depresi adalah gangguan mood yang melibatkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus. Peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan keluarga atau pekerjaan, dapat menyebabkan depresi. 

Orang yang mengalami depresi umumnya dapat disebabkan oleh masalah genetika, hormon, dan trauma atau stres. Depresi ini merupakan masalah yang sedang berlangsung, bukan yang sudah lewat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala depresi yang mungkin tidak disadari dan tersembunyi untuk dapat mengetahui langkah selanjutnya untuk menangani masalah ini.

Selera Makan dan Berat Badan Berubah

Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menunjukkan adanya depresi. Beberapa orang beralih ke makanan untuk mendapatkan perasaan yang lebih baik. Namun, beberapa yang lain kehilangan nafsu makan atau makan lebih sedikit karena suasana hati yang buruk.

Perubahan dalam asupan makanan ini dapat menyebabkan seseorang mulai bertambah atau kehilangan berat badan, dan perubahan berat badan yang dramatis juga dapat memperburuk depresi karena dapat memengaruhi penampilan dan kepercayaan diri seseorang.

Kebiasaan Tidur Berubah

Terdapat hubungan yang kuat antara suasana hati dan tidur. Kurang tidur berkontribusi pada terjadinya depresi, dan depresi dapat membuat orang lebih sulit untuk tidur.

Menurut National Sleep Foundation, orang dengan insomnia 10 kali lebih mungkin untuk mengalami depresi daripada mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Namun, tidak menutup kemungkinan orang yang tidur terlalu banyak juga dapat menjadi tanda bahwa seseorang mungkin mengalami depresi.

Kebahagiaan yang Dipaksakan

Terkadang, orang yang dengan gejala depresi yang tersembunyi dapat menunjukkan wajah bahagia ketika berada di hadapan orang lain.

Namun, orang yang "pura-pura" bahagia ini bisa jadi sulit untuk mempertahankan kebahagiaan yang dipaksakan, sehingga topeng tersebut dapat lepas dan orang itu dapat pula menunjukkan tanda-tanda kesedihan, keputusasaan, atau kesepian.

 

 

Saksikan Video Menarik Berikut:

2 dari 3 halaman

Alkohol, Lelah, dan Pesimisme

Penggunaan Alkohol dan Narkoba

Beberapa orang dengan gangguan mood bisa jadi mengonsumsi alkohol atau obat-obatan untuk mengatasi sedih, kesepian, atau putus asa.

Asosiasi Anxiety and Depression of America (ADAA) melaporkan bahwa sekitar 1 dari 5 orang dengan kegelisahan atau gangguan mood seperti depresi mengonsumsi alkohol atau menggunakan narkoba.

Kelelahan

Merasa sangat lelah adalah gejala depresi yang sangat umum. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen orang dengan depresi mengalami kelelahan.

Meskipun setiap orang merasa lelah dari waktu ke waktu, orang yang memiliki kelelahan yang parah atau terus-menerus,  terutama jika disertai dengan gejala lain mungkin memiliki depresi yang tersembunyi.

Optimisme yang Kurang

Terdapat teori bahwa orang dengan depresi dapat menunjukkan sifat yang "lebih akurat" dalam pandangannya mengenai peristiwa dan kontrol yang mereka miliki atas peristiwa tersebut.

Penderita depresi dapat pula menjadi lebih pesimistis. Studi menunjukkan bahwa mereka dengan gangguan depresi seringkali memiliki pandangan yang lebih negatif tentang masa depan.

Menjadi lebih realistis atau pesimis daripada yang lain merupakan salah satu tanda depresi, terutama jika orang tersebut memiliki gejala depresi lainnya.

3 dari 3 halaman

Konsentrasi, Minat Hilang, Kesehatan Terganggu

Kurang Konsentrasi

Ketika seseorang "keluar jalur" selama percakapan, hal tersebut dapat menunjukkan masalah dengan ingatan dan konsentrasi, yang merupakan gejala umum depresi.

Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa kesulitan dengan konsentrasi dan fokus dapat memperburuk kehidupan sosial terhadap depresi, dengan menjadikan lingkupan kehidupan dan hubungan pribadi lebih menantang.

Kehilangan Minat

National Institute of Mental Health menyebutkan, "kehilangan minat atau kesenangan dalam hobi dan aktivitas" adalah salah satu gejala depresi.

Ketidaktertarikan dalam aktivitas yang biasa dinikmati dan dilakukan seseorang bisa menjadi salah satu tanda pertama yang diperhatikan orang lain ketika orang disekitarnya mengalami depresi.

Gangguan Kesehatan

Depresi bukan hanya mengenai kondisi kesehatan mental, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi fisik. Selain perubahan berat dan kelelahan, gejala fisik lain dari depresi tersembunyi yang harus diwaspadai termasuk, sakit punggung, nyeri kronis, masalah pencernaan, dan sakit kepala.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang mengalami depresi berat lebih mungkin daripada mereka yang tidak memiliki kondisi untuk mengalami radang sendi, autoimun, kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

 

Penulis : Lorenza Ferary