Sukses

Antisipasi Lonjakan Pasien, RS Hasan Sadikin Siapkan Brankar Tambahan

Brankar tersebut terdiri dari 90 brankar lama dan 30 brankar tambahan guna mengantisipasi lonjakan jumlah pasien.

Liputan6.com, Bandung Sebanyak 120 brankar pasien disiagakan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menjelang puncak perayaan pergantian tahun nanti. Brankar tersebut terdiri dari 90 brankar lama dan 30 brankar tambahan guna mengantisipasi lonjakan jumlah pasien.

Kapasitas tempat tidur juga sudah ditambah yakni dengan disiapkannya velbed seperti disampaikan Wakil Kepala IGD RS Hasan Sadikin Bandung Tommy Ruchimat. Sedangkan untuk daya tampung ruangan bakal disiasati apabila ruangan IGD tidak mencukupi.

“Misalnya ada pasien-pasien yang gawat darurat, itu biasanya kita sudah antisipasi kemungkinan ruangan-ruangan. Misalnya seperti ini, ruangan-ruangan yang memang sudah dipersiapkan untuk kemoterapi, itu biasanya ada yang tidak datang atau apa, kita biasanya di admission centre itu sudah ada jumlah ruangan yang tersedia. Kita pernah waktu siaga Lebaran waktu itu, memang sampai selasar (IGD) dipergunakan untuk pasien,” kata Tommy di RS Hasan Sadikini Bandung, Senin, 30 Desember 2019.

Apabila seluruh ruangan di rumah sakit umum pemerintah tersebut sudah penuh seluruhnya, maka akan ada pemindahan perawatan pasien ke rumah sakit yang ada di dekat lokasi RSHS. 

Saksikan juga video menarik berikut:

2 dari 2 halaman

Ratusan Kursi Roda Siaga

Tommy menjelaskan jika dalam kondisi kedaruratan tinggi, IGD RSHS Bandung juga menyiagakan ratusan kursi roda. Kursi roda tersebut guna mengangkut pasien dengan kondisi darurat rujukan rumah sakit lain, apabila brankar yang tersedia seluruhnya terpakai.

“Tapi biasanya penanganan pasien sebelum ke RSHS, telah dilakukan di rumah sakit awal yang menangani. Karena sebelumnya pasien tersebut dapat dituntaskan penanganan kesehatannya di kita,” ujar Tommy.

Tommy menjelaskan berdasarkan penanganan pasien pada pergantian tahun lalu, kasus terbanyak mengalami patah tulang dan trauma di kepala akibat kecelakaan lalu lintas. Disusul dengan kasus gangguan kesehatan bagian pencernaan.