Liputan6.com, Jakarta Memasuki tahun baru 2020, diprediksi tingkat stres pada masyarakat meningkat. Hal ini karena diprediksi, kondisi ekonomi dunia yang bergejolak akan mempengaruhi orang-orang.
Hal tersebut diungkap oleh konsultan spiritual Feri Purwo ketika bertandang ke kantor Liputan6.com, Gondangdia, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (1/1/2020).
Baca Juga
"Secara ekonomi kita mengalami situasi yang sebetulnya tidak terlalu bagus. Ada indikasi terjadi resesi itu sangat besar termasuk di negara-negara yang tidak punya potensi untuk resesi menjadi ada," kata Feri pada Health Liputan6.com pada, Jumat, 27 Desember 2019.
Advertisement
Hal ini akan berdampak pada keuangan masyarakat. Sehingga, efeknya bisa seseorang akan lebih rentan mengalami stres.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Tahun yang Energik
Feri mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya tidak terlalu berekspektasi terlalu besar. "Kita harus lebih tahu bagaimana caranya saving (menabung). Terus untuk menghindari stres itu kita memang tidak boleh memiliki harapan yang terlalu muluk."
Menurutnya, di 2020, peluang untuk terjadinya hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan sangat besar. Sehingga, ketika seseorang memiliki ekspektasi tinggi akan sesuatu dan tidak terwujud, ini bisa mempengaruhi kesehatan mentalnya.
"Itu yang harus mungkin diwaspadai," ujarnya.
Dalam talkshow Dear Netizen Liputan6.com, Feri menambahkan bahwa 2020 adalah tahun yang energik. Ini mendorong orang-orang agar bisa lebih inovatif dan dituntut lebih kreatif.
"Gimana caranya menginovasi kita supaya tetap survive dan dompet kita tetap tebal," kata Feri.
Advertisement