Liputan6.com, Jakarta Melakukan perbuatan baik tidak hanya berguna bagi orang lain. Sebuah studi menemukan bahwa berbuat baik juga memiliki manfaat fisik bagi diri sendiri.
Studi yang dilakukan di Tiongkok menyatakan bahwa melakukan berbuat baik memberikan kepuasan fisik serta menghilangkan rasa sakit bagi orang yang melakukan itu.
Baca Juga
"Bertindak altruistik tidak hanya melegakan rasa sakit fisik akut di antara orang dewasa yang sehat, tetapi juga rasa sakit kronis di antara pasien kanker," tulis para peneliti seperti dilansir dari New York Post pada Jumat (3/1/2020).
Advertisement
Studi ini diterbitkan pada hari Senin pekan ini di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences di Amerika Serikat. Untuk penelitian ini, para peneliti melakukan studi terhadap 280 orang. Dalam studinya, para peneliti melakukan dua studi awal dan tiga eksperimen pada para peserta.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Mengurangi Rasa Sakit
Di percobaan pertama, para relawan yang diambil darahnya usai gempa bumi ditemukan memiliki lebih sedikit rasa sakit ketimbang mereka yang melakukannya secara rutin melakukan itu. Kondisi ini juga terjadi meski jarum yang digunakan relawan lebih besar.
Dalam percobaan kedua, rasa sakit pada pasien kanker berkurang signifikan ketika mereka memasak dan membantu bersih-bersih untuk orang lain di pusat perawatannya. Kondisi ini terlihat usai dibandingkan dengan ketika para peserta melakukan kegiatan tersebut untuk diri sendiri.
Temuan dari percobaan ketiga menemukan bahwa partisipan merasa lebih sedikit rasa sakit ketika tangannya diberikan sengatan listrik, seusai memberikan uang untuk membantu anak yatim.
Dalam pemindaian MRI otak peserta, peneliti menemukan bahwa perbuatan baik mampu menonaktifikan bagian otak yang mencatat stimulasi menyakitkan yaitu medial prefrontal cortex.
Penulis studi mencatat bahwa cara ini memiliki potensi untuk dimasukkan dalam perawatan nyeri dan serta terapi perilaku.
Advertisement