Sukses

Sebelum Meninggal, Begini Perjuangan Panjang Ria Irawan Hadapi Kanker

Bermula dari miom di tubuh Ria Irawan sekitar satu dekade silam yang kemudian terkena kanker. Namun, semangatnya tak kunjung padam melawan kanker.

Liputan6.com, Jakarta Aktris Ria Irawan meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker pada Senin, 6 Januari 2020 selepas subuh. Kepergian Ria untuk selama-lamanya ini disampaikan beberapa sineas film seperti Ernest Prakasa.

"Baru dapat kabar dari Mbak @dewiirawan13, Mbak @RiaIrawan tersayang sudah berpulang. Selamat jalan Mbak Ria yang baik, sampai jumpa lagi," kata Ernest di akun Twitternya @ernestprakasa.

Perjuangan pemain film Biola Tak Berdawai ini menghadapi kanker tak pantang menyerah. Dalam akun media sosial pribadinya, Ria kerap memotivasi pasien kanker lain untuk semangat menjalani pengobatan.

Berikut perjalanan Ria dalam menghadapi kanker yang dikutip dari berbagai sumber:

- Awalnya, terkena miom

Saat ditemui ketika berulang tahun ke-40 pada pada 2009, kepada awak media Ria mengatakan memiliki miom di tubuhnya.

"Sejak lima tahun lalu saya sudah mengidap penyakit miom temannya kista, itu adanya di dalam rahim. Semenjak menderita miom, badan saya seperti kelihatan besar dan menstruasi berhenti," kata Ria seperti dikutip dari Kapanlagi.com.

Kemudian, ia didiagnosis menderita kanker endometrioum atau dinding rahim. Hal ini membuatnya memilih mengangkat rahim.

"Gue melakukan pengangkatan rahim tanpa biopsi tapi dengan USG aja. Itu sudah melebar ke indung telur," pungkasnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 4 halaman

- Kanker Kelenjar Getah Bening

Setelah pengangkatan rahim, dirinya terus rutin melakukan pengecekan kesehatan. Ternyata dalam tubuhnya juga terdapat kanker kelenjar getah bening.

"Mau dibiopsi, masih kebal langsung dibiopsi. Ternyata (kanker) getah beningnya positif," kenang Ria, pada wartawan di 17 November 2014.

Vonis kanker yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening stadium 3 diketahuinya pada September 2014.

Ria pun saat itu mengikuti program kemoterapi untuk mengatasi kanker yang sudah menjalan di tubuhnya. Ia tak peduli bila efek kemoterapi membuatnya botak.

- Selalu pilih pengobatan medis

Ria lebih memilih menjalani pengobatan dokter. Meskipun memang ada yang berhasil sembuh lewat cara herbal.

"Ada orang yang sukses dengan herbal, tapi ada yang mungkin enggak bisa berpengaruh ke gue. Kalau memang mereka berhasil dengan alternatif atau herbal, ya dilihat dulu itu siapa dan perbandingannya. Gue sih tetep bilang ke dokter biar nggak GR kalau gue sembuh karena kan gue percaya ke Allah SWT," kata Ria dikutip Kapanlagi.com.

 

3 dari 4 halaman

- Kanker Kembali Hadir di 2017

Setelah menjalani perawatan kanker dan kondisinya membaik, ternyata penyakit tersebut masih betah di dalam tubuhnya. Dia pun sempat kesal.

"Kanker muncul lagi, nggak terima sebenarnya dan emosi banget," ujar Ria Irawan pada Januari 2017.

Menurut sang suami Mayky, sel kanker hadir di bagian diafragma tubuh istrinya. Wanita ini pun menjalani kemoterapi.

"Tetapi tidak berselang lama pada tahun 2017, sel kanker itu keluar lagi di bagian diafragma dan istri saya kembali menjalankan kemoterapi. Tetapi kali itu tidak disertakan radiasi, tidak seperti yang di awal kemo dan radiasi," lanjut Mayky.

 

4 dari 4 halaman

- 2019, Sel Kanker Menyebar ke Kepala

Berdasarkan hasil MRI ada kanker di bagian kepala Ria.

"Terus hingga sampai saat ini di tahun 2019 sel kanker itu terlihat kembali dari hasil MRI di bagian kepala. Itu ada terdapat massa atau tumor di bagian kepala, dan ada juga di bagian paru-paru," kata Mayky, pria yang menikahi Ria pada 2016 silam ini.

Kehadiran kanker ini membuat Ria sulit bicara dan kehilangan keseimbangan.

"Massa tumor di kepala menekan saraf otak istri saya sehingga mengakibatkan sedikit sulit bicara dan kehilangan keseimbangan.

Setelah berjuang melawan kanker begitu panjang, kini Ria sudah terbebas dari rasa sakit. Wanita yang selalu energik dan ceria ini meninggal dunia pada Senin, 6 Januari 2020.

Selamat jalan, Ria...