Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Makan Daun Katuk Otomatis Bikin ASI Berlimpah?

Daun katuk seakan wajib disantap oleh ibu dengan harapan ASI lancar dan berlimpah.

Liputan6.com, Jakarta Segala upaya dilakukan ibu agar produksi Air Susu Ibu (ASI) lancar termasuk salah satu yang populer adalah mengonsumsi daun katuk. Sayuran ini seakan wajib disantap oleh ibu dengan harapan ASI lancar dan berlimpah.

Mertua dari Manda (30) misalnya, langsung membawakan daun katuk usai menantunya melahirkan. "Biar ASI lancar kata mertua," tutur Manda.

Tak cuma Manda, banyak para ibu di Indonesia yang meyakini bahwa mengonsumsi daun katuk membuat produksi ASI lancar dan berlimpah.

Sebuah riset mengenai daun katuk dan ASI pernah diteliti. Studi tersebut berjudul Efektivitas Ekstrak Daun Sauropus Androgynous Dalam Meningkatkan Status Produksi ASI Ibu pada 2004 dilakukan Sa'roni, Sadjamin dkk. 

Dalam studi tersebut setelah ibu melahirkan lalu mneyusui diberikan ekstrak daun katuk meningkatkan produksi ASI hingga 50,7 persen. 

Health-Liputan6.com beberapa waktu lalu berkesempatan bertemu konselor laktasi Ameetha Drupadi. Daun katuk, kata Ameetha, memang mengandung banyak zat gizi seperti asam folat, vitamin A, B, C. 

"Lalu, di daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat meningkatkan, mempercepat, memperlancar, produksi ASI," kata Ameetha ditemui di sebuah acara di Jakarta Pusat pada 2018. 

 

2 dari 2 halaman

Produksi ASI Berlimpah Bukan Cuma karena Daun Katuk

Ameetha menegaskan bahwa tak bisa hanya dengan makan daun katuk lalu otomatis ASI lancar. Paling penting adalah upaya ibu untuk menyusui langsung.

"Cuma memang balik lagi sih, walau konsumsi itu (daun katuk) ibu tetap harus happy dan bayi menyusu langsung," kata Ameetha ditemui di kesempatan berbeda pada November 2019 di Jakarta.

Ameetha juga menjelaskan bahwa hormon punya peran penting dalam memperlancar produksi ASI.

"Ketika bayi menyusu langsung dia akan merangsang ke otak menciptaktan hormon prolaktin untuk memproduksi ASI dan hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI. Selama ibu menyusui langsung bayinya itu akan merangsang produksi ASI," tutur wanita yang praktik di Mayapada Hospital ini.

 

Â